ADAB DULU, BARU ILMU

Oleh : Usth. Dwi Wahyuningtyas, S.Pd

Iblis itu saaaangaaaattttt aliiim…

TETAPI Ia bukan kekasih ALLAH !!!

Jika engkau bertanya tentang Alquran kepadanya, maka iblis akan menjawab dan menerangkan dengam sangat jelas bahwa ia tahu Asbabunnuzul ayat-ayat dan tahu persis kapan ayat-ayat itu turun dari langit.

Jika engkau bertanya tentang hadist kepadanya, maka iblis akan sangat pandai menjelaskan karena iblis tahu Asbabul Wurud dari hadist-hadist tersebut, dan Jika engkau bertanya tentang kisah para nabi, maka iblis pun akan sangat jelas menceritakannya, karena iblis udah ada sejak Nabu Adam masih berada di syurga. 

Iblis itu ahli IBADAH 

Iblis itu ahli  ALQURAN

Iblis itu ahli HADIST 

Iblis itu juga ahli RIWAYAT 

Iblis itu sangat alim dan pandai dalam segala ilmu tetapi iblis tak pernah bisa menjadi kekasih Allah!!!

Ia kekal selama-lamanya di neraka karena ada kalimat di dalam hatinya. 

AKU LEBIH BAIK DARIMU!

AKU LEBIH HEBAT DARIMU!

Nastagfiruka Yaa Raab…

Tidaklah Azail (iblis) kehilangan segalanya bukan karen ia kekurangan ilmu, melainkan karena ia kekurangan adab yang membuat dirinya sombong dan merasa lebih baik dari Nabi Adam Alaihissalam. Dijelaskan dalam QS. Al-A’raf : 146 yang menjelaskan bahwa  “Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. 

Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya”  

                           Masyallah… tanpa disadari, manusia seperti zaman sekarang ayat di atas jika diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari perlu sekali adab sebelum mempelajari ilmu agar tidak termasuk dalam golongan-golongan iblis. Dengan mempelajari adab , maka sebagai manusia jadi lebih mudah memahami ilmu. Kita ketahui bahwa dimana manusia mempelajari masalah adab saja selama 30 tahun sedangkan untuk mempelajari ilmu selama 20 tahun. Orang yang beradab sudah pasti berilmu dan jika Allah mengizinkan sedangkan orang berilmu belum tentu beradab. Meskipun kita tidak bersepakat dalam suatu masalah. “ Wahai Musa, bukanlah kita tetap besaudara bersahabat?” Kata Allah.     

Sebenarnya apa susahnya si untuk tidak sombong?

Apa susahnya  untuk tidak korupsi?

Apa susahnya untuk tidak membunuh?

Apa susahnya  untuk tidak memfitnah?

   Dan apa susahnya  si untuk  tidak berbuat kemungkaran?

Banyak peristiwa muncul akhir-akhir ini dengan berbagai macam masalah, peristiwa, kasus,  dan tragedi yang tidak  masuk masuk akal, seperti kasus pejabat korup miliaran rupiah hanya untuk kepentingan pribadi dan golongannya saja tanpa memikirkan kemaslahatan rakyat. Apakah kalau pingin kaya harus jadi pejabat dulu? Tentu saja tidak bukan? Bukannya jabatan itu tidak untuk mencari kekayaan ya… bukannya jabatan adalah salah satu ruang untuk sebuah pengabdian karena didalamnya harus dituntut untuk berpikir yang adil, bijaksana, dan terhormat apalagi dalam berbuat dan bersikap. 

Bahkan para koruptor bangga dan menyombongkan akan kekayan yang diperoleh dari hasil korupsi dan dengan sombongnya memamerkan hartanya di media sosial seperti yang sedang marak di kalangan pejabat di Indonesia dan tanpa disadari, hasil tersebut masuk ke dalam mulut anak-anak mereka dan keluarganya yang dimana itu adalah hasil dari perbuatan haram. 

Mengghibah atau dikenal dengan bahasa toxic, bullying, fitnah yang mana kini terjadi di lingkungan masyarakat, anak-anak kita, para pelajar,  bahkan orang dewasa bahwa di dunia kerja terkadang peristiwa ini terjadi dan dijadikan hal yang lumrah dan biasa sajasebagai bahan candaan. . Yang kuat menindas yang lemah, yang berkuasan semena-mena dengna yang tak punya kuasa. 

Kini peristiwa tersebut banyak terjadi di masyarakat, khususnya umat muslim yang saling bergelut tentang argumennya masing-masing, menunjukkan ilmunya yang  benar, wawasannya sendiri yang dianggap  hebat daripada yang lain bahkan dengan mengangkat tema yang berkenaan dengan sebuah keyakinan, muslim satu dengan muslim lainnya saling berdebat tentang agamanya sendiri. Seorang pendakwah/ kiyai/alim ulama yang disudutkan dengan dalih keterkaitan dengan terorisme. 

 Disi yang lain  seperti tidak adanya perikemanusiaan dan rasa sayang, rasa melindungi akan sesama yaitu peristiwa anak yang membunuh bapak ibunya sendiri, ayah membunuh anaknya dengan tega bahkan sangat keji, ibu yang membunuh bayinya dari hasil zina, suami membunuh istri sebaliknya istri membunuh suami. Paman memperkosa ponakan perempuan, bahkan yang lagi marak di dunia internasional dengan adanya dilegalkannya LGBT. Astagfirullahaladzim………

 Dari beberapa kasus dan peristiwa tersebut kita seorang muslim biasa di uji dengan berbagai masalah yang melatarbelakanginya dengan versi masing-masing yang menjerat dalam belenggu iblis. Kita saja sebagai manusia biasa selama kita hidup tentunya ya bakalan diuji sesuai dengan ketetapan Allah, bahkan seorang nabi saja diuji oleh Allah seperti kisah Nabi Musa berikut ini. Kisah ini bermula ketika Nabi Musa ditanya kaum Bani Israil tentang manusia yang paling alim di muka bumi ini. Nabi Musa menjawab, “ Tdak ada selain aku” . 

Nabi Musa pun  di tegur oleh Allah. Bahwasanya ada seorang hamba dipertemuan dua samudra yang lebih alim darinya. Allah menjelaskan bawalah seekor ikan lalu  simpan di dalam keranjang. Dimana ikan itu menghilang  disanalah hamba itu berada. Hamba yang dimaksud tidak lain tidak lain adalah  Nabi Khidir, diceritakan bahwa Nabi Musa dijadikan bekal makanan saat mencari Nabi Khidir. Nabi Musa hanya memakan sebelahh badannya saja dan menyisakan sebagiannya lagi. kemudian disaat Nabi Musa tertidur dengan kuasa Allah ikan sebalah itu dihidupakan kembali dan dituntun Allah ke dalam laut, kejadian ini diadbadhikan dalam Alquran surat Al-Kahfi. Ikan sebalah ini masih berkembang biak hingga saat ini dengan badan bentuk tubuh yang hanya sebelah dan terlihat datar dengan posisi mata diatas yang menonjol dan terlihat hanya sebalah.  

Seorang hamba Allah sekelas nabi saja diuji dari goedaan iblis berkenaan adab dan hati seperti tabiat yang dimiliki iblis tetapi kembali lagi seorang nabi mampu mentadaburi setiap perjalanan dakwahnya dan kembali pada penciptanya.  Kita tentu perlu yang namanya sebuah suri teladan yang telah dicontohkan dari orang-orang terdahulu dengan berbagai sikap, perbuatan bahkan azab yang diterima agar kita tidak meniru atau setidaknya mampu mencegah kemungkaran, segala ujian, dan cobaan di dunia yang makin bervariasi dan sangat komplek dengan adanya kehadiran teknologi yang sangat canggih. Adanya teknologi yang semakin berkembang dan semakin maju membuat perilaku dan sikap manusia juga semakin bervariasi baik dari sisi positif dan negatif. 

Banyak hal yang bisa kita peroleh dari segi positif di zaman sekarang misalnya manusia kini lebih mengutamakan teknologi untuk mensyiarkan kebaikan melalui media sosial seperti tausiah, ceramah bahkan sosial eksperimen yang mengundang manusia untuk bersikap selayaknya manusia yang mempiliki perikemanusiaan dan akhlak yang mulia. Tak hanya itu kecangggihan teknologi juga bisa mengubah pola pikir dan sikap perilaku manusia menjadi condong ke hal yang negatif misalkan terlalu menutup diri menjadi manusia yang pasif masif dan ketergantungan akan gadget misalkan game, melakukan tindakan asusiala bahkan prostitusi online dan kejahatan-kejahatan yang banyak lagi yang bisa ditimbulkan dari penggunaan teknologi dengan cara yang salah.  

Mari kita sebagai orangtua yang merupakan salah satu tempat pertama dan utama dalam membentengi anak-anak kita, generasi penerus keluarga dan agama kita untuk  tidak  malas,  jangan putus semangat , dan tentunya kita up to date dalam mendidik sesuai perkembangan zaman. Dalam mendidik generasi penerus kita, generasi penerus agama kita kita sebagai orang tua harus dimodifikasi dan cerdas dan lebih cermat ketika dekat, berbaur, bahkan berusaha secircle ke anak agar diterima di lingkup dunia mereka.  

Anak-anak kita, generasi muda agama kita amat sangat kurang sekali mengonsumsi tuntunan dan tontonan yang layak mereka konsumsi sesuai usianya dan yang paling utama adalah pendidikan karakter khususnya adab. Tidak semua orang tua mengerti terkait pengetahuan berkaitan adab yang perlu kita ajarkan kepada anak perempuan dan mana yang adab yang perlu diajarkan kepada anak laki-laki kita. Kini dengan teknologi orang tua juga dengan sangat mmudah untuk mempelajarinya melalui dunia parenting.   

Untuk itu, sebelum menjadi orang tua baik menjadi seorang ayah dan ibu harus mengetahui berkaitan wawasan tentang pentingnya mementingkan adab di atas ilmu. Orangtua juga dengan memperlajari wawasan terkait agama dan parenting ternyata sangat berkorelasi di dalam mendidik anak-anak kita untuk mementingkan adab dimanapun, kapanpun, dan dengan siapaun. 

Seperti juga tertera dalam dasar negara kita yaitu sila ke-2 yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab. Bukan berilmu kan…pastinya ilmu juga penting kita pelajari karena ilmu juga memengaruhi ruang lingkup di masyarakat yang akan dijalani oleh anak-anak kita ketika terjun di lingkungan masyarakat.

Kita sebagai orang tua tidak boleh sombong dan merasa serba tahu dan serba berkuasa di rumah apalagi bertingkah otoriter dengan mengedepankan kekerasan fisik dan mental yang akan berdampak buruk bagi tumbuh kembang otak  dan perilaku anak hingga dewasa kelak. Berikut ini 7 adab yang harus diajarkan ke anak sejak dini:

  • Ucapkan tolong, terima kasih, permisi, dan maaf. Meskipun terlihat mudah keempat kata tersebut akan sulit diucapkan ketika tidak dibiasakan sejak kecil.   
  • Ajarkan anak untuk mendengarkan nasihat orang tua. Adab anak terhadap orang tua adalah mendengarkan nasihat orang tua tanpa membantah/memotong pembicaaraan , apalagi dengan suara yang lantang . caranya gimana si bun: 
  1. Jangan membentak/memarahi anak di depan umum
  2. Jangan mengeluarkan kata-kata kasar/makin
  3. Berikan pengertian mengapa tidak boleh berbuat demikian
  4. Mematuhi perintah orang tua kecuali bertentangan dengan syariat agama. 
  5. Ajarkan anak untuk selalu mengangkat telpon. Maksud disini jika orang telepon saat melakukan sholat sunnah, ia boleh membatalkan shalatnya. 
  6. Menunjukkan kasih sayang kepada orangtua. 
  7. Jangan merasa lelah berbuat baik kepada orang tua dan kepada siapa pun. 
  8. Jangan menatap dengan tatapan sinis. Usahan disaat anak melakukan lesalahan berikanlah tatapan yang teduh dan penuh kasih. Jika ada yang tidak disukai ssebaiknya tanyakan dengan kalimat yang sopan dan tidak menghakimi. 

Itulah beberapa beberapa adab yang seharusnya diajarkan kepada anak sedari kecil dan tak hanya itu teladan anak adalah orang tuanya. Cerminan anak adalah dari cerminan dari orangtuanya. Ingat, semakin besar seorang anak, semakin besar pula adab dab tanggungjawb yang diembannya. Jika terlambat akan lebih sulit untuk memulai karena anak sudah terbiasa dengan hal-hal yang tidak baik.

Berlanjut ke  masalah ilmu, anak akan mempelajarinya secara naluriah sebagai manusia. Manusia mempelajari ilmu dari kecil didapat melalui lingkungan rumah, alam sekitar, dan nantinya melalui jenjang pendidikan hingga dewasa. Sebagai orang tua pun tak cukup sampai disitu, peran orang tua juga kepada anak adalah mendoakannya. 

Banyak doa-doa supaya anak menjadi anak yang pintar, cerdas, sempurna, berakal, beradab dan berilmu lagi beramal. Apalagi dalam islam selagi dalam masa kandungan banyak sekali amalan-amanalan untuk ibu yang sedang mengandung untuk menerapkan doa-doa agar janin dalam perutnya menjadi anak yang sholih dan sholihah. 

Pada kenyataannya tujuan hidup di dunia ini kita bertugas hanya cukup menjalani hidup dengan semestinya. 

Berbuat baik kepada ORANG TUA

Peduli Sesama & Cinta kepada Sang Pencipta

Kita harus ingat bahwa ujung dari perjalanan hidup kita sebenarnya adalah untuk meninggalkan dunia, oleh karena itu, cintai kehidupanmu secukupnya karena sejatinya, apa yang kita miliki saat ini suatu saat akan kita tinggalkan mesti kita tidak mempersiapkannya. Simpanlah kesan yang baik kepada semua orang meski tidak semua orang baik kepada kita.

Semoga sedikit ilmu yang Engkau titipkan dalam hati ini tidak menjadikan diri ini menjadi hamba yang sombong dalam segala urusan. Tidak menjadikan diri ini merasa lebih dan paling daripada orang lain. 

Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari akhlaq, amal, dan hawa nafsu yang mungkar

Ya Allah, aku memohon kepadaMu agar mengaminkan pada kami adab dan akhlak yang mulia 

Sungguh Allah tidak mnyukai orang- orang yang sombong dan membanggakan diri”

Terima kasih telah menambah literasi hari ini, Semoga bermanfaat bagi kita semua dalam memperdalam bekal adab dan ilmu untuk menjalani kehidupan di dunia ini untuk mencapai janahNya. Amin.

Tebarkan Kebaikan