AHLUL QURAN MANUSIA PILIHAN

=============================

Hari ke-2
30 Hari Mencari Inspirasi
Bahagia Bersama Alquran

××××××××××××

Allah swt. berfirman :

(ثُمَّ أَوۡرَثۡنَا ٱلۡكِتَـٰبَ ٱلَّذِینَ ٱصۡطَفَیۡنَا مِنۡ عِبَادِنَاۖ فَمِنۡهُمۡ ظَالِمࣱ لِّنَفۡسِهِۦ وَمِنۡهُم مُّقۡتَصِدࣱ وَمِنۡهُمۡ سَابِقُۢ بِٱلۡخَیۡرَ ٰ⁠تِ بِإِذۡنِ ٱللَّهِۚ ذَ ٰ⁠لِكَ هُوَ ٱلۡفَضۡلُ ٱلۡكَبِیرُ)

Artinya : Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri, dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih cepat berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. [Surat Fathir 32]

Dalam ayat ini Allah swt. membagi manusia dalam hal berinteraksi bersam Alquran menjadi 3 golongan.

Golongan pertama adalah orang-orang dhalim, yaitu orang yang dikaruniai kehidupan dalam hidayah Alquran namum menyia-nyiakannya. Tidak mempedulikan hukum-hukumnya, mengisi kehidupan dengan dosa dan maksiat kepaa Allah swt. Dalam konteks bersama Alquran, ada orang-orang yang pernah menghafalkan Alquran, namun tidak dijaga sehingga hafalannya semakin hilang seiring dengan kesibukan duniawi. Ada orang-orang yang dikarunia Allah swt bekerja di lembaga pendidikan Aquran, namun dirinya tidak juga tertarik untuk berinteraksi secara lebih bersama Alquran. Ada orang yang hidup dalam lingkungan yang Qurani, berteman dengan para pecinta Alquran namun tidak mampu menjadikan dirinya cinta terhadap Alquran. Ada orang yang sejak kecil diajari Alquran, namun ia tinggalkan begitu saja sehingga hidupkan hanya disibukkan dengan urusan duniawi dan mengabaikan membaca Alquran.

Golongan kedua adalah orang yang berinteraksi bersama Alquran dengan biasa-biasa saja. Terhadap hukum Allah swt kadang taat, namun kadang juga maksiat. Orang yang menyiakapi Aquran dengan pola biasa-biasa saja, membacanya juga sesuai selera. Hafalan yang penting cukup untuk modal shalat.

Golongan ketiga adalah manusia istimewa yang senantiasa bersegera dan berlomba dalam meraih prestasi bersama Alquran. Orang ini selalu ingin dekat dengan Alquran, memperbaiki bacaannya, menambah hafalannya, selalu mengkaji dan berusaha lebih memahami kandungannya serta ingin selalu hidup bersama Alquran sampai surga.

Turunnya Alquran adalah rahmat Allah swt, sedangkan tersentuhnya hati manusia dengan Alquran sehingga menjadi orang yang senang membaca Alquran, bertahan dalam menghafalkan Alquran, istiqamah menjaga dan terus mengulang semua hafalannya, menjadi manusia yang senantiasa berada di jalan-Nya, semua bukan kebetulan. Hal ini juga bukan semata-mata keinginan diri sendiri, namun semua atas kehendak Allah swt. Maka yakinlah, bahwa ketika ada manusia yang hatinya terkait dengan Alquran, maka sesungguhnya Allah swt sedang memilih dirinya menjadi ahlul Quran.

Hendaknya orang ini senantiasa mensyukuri karunia yang maha agung ini dan tidak menyia-nyiakannya sedikitpun. Sebab, tidak semua orang dipilih Allah swt. mendapat hidayah.

Lihatlah kisah Allah swt. mencurahkan hidayah-Nya kepada seorang budak yang tanpa sengaja bisa bertemu dengan seorang Nabi yang mulia.
Rasulullah saw. melakukan manuver dakwah ke kota Thaif, mencoba mengetuk hati kaum Tsaqif agar menerima hidayah Islam. Namun, kedatangan beliau bukannya disambut dengan baik oleh mereka, sebaliknya justru mereka menyuruh para budak untuk mencaci maki Rasulullah saw., bahkan melemparkan batu ke arah beliau. Rasulullah saw. berlindung di sebuah kebun kurma milik Utbah dan Syaibah bin Rabiah sekedar untuk istirahat dan menyelamatkan diri. Melihat peristiwa itu, terketuk hati mereka berdua untuk membantu Rasulullah saw. Maka mereka menyuruh budaknya yang bernama Addas untuk mengantarkan setandan anggur. Sesampai di depan Rasulullah saw. Addas menyodorkan anggur kepada beliau. Maka Rasulullah saw. mengambil satu butir anggur untuk dimakan. Sebelum makan beliaupun berkata : Bismillah. Mendengar perkataan itu Addas-pun tertegun. “Demi Allah, aku belum pernah mendengar penduduk negeri ini mengatakan kalimat seperti itu.” Rasulullah saw-pun bertanya : “Berasal dari negeri manakah engkau?”. Addas menjawab : ”Aku seorang Kristen, berasal dari daeah Ninawa.” Rasulullah saw. bertanya kepadanya : “Dari desa seorang yang solih yang bernama Yunus bin Matta?” Addas berkata : “Apa yang engkau ketahui tentang Yunus bin Matta?” Rasulullah saw. menjawab : “Dia saudaraku, ia seorang nabi, aku juga seorang nabi. Mendengar itu Addas-pun bersimpuh di depan Rasulullah saw, mencium kepala, kedua tangan dan kedua kaki beliau dan menyatakan diri masuk Islam.
Saudaraku, inilah hidayah. Lihatlah, sungguh Allah saw. yang memilih diantara hamba-Nya. Bukankah Utbah dan Syaibah yang pertama menaruh simpati kepada Rasulullah saw, bahkan mereka yang menyuruh Addas memberikan anggur. Namun, ternyata itulah jalan hidayah Addas menemukan Rasul akhir zaman yang sudah dijanjikan di dalam kitab sucinya. Dan ternyata Allah memilih Addas untuk mendapat hidayah Islam dari pada kedua tuannya yang hanya sekedar menaruh simpati tanpa bisa merasakan indahnya hidayah Islam.

Wahai ahlul Quran, tergeraknya hatimu untuk mau mendekat kepada Alquran, engkau maju berjibaku berlelah-lelah membaca, menghafal, murajaah dan memahami serta mendakwahkan Alquran ini tentunya bukan sebuah kebetulan. Semua atas kehendak Allah swt. Sebab memang Allah swt. memilih manusia-manusia istimewa untuk menjaga kalam-Nya.
Sedemikian besarnya nikmat Allah kepadamu wahai ahlul Quran, maka bersungguh-sungguhlah untuk selalu mensyukuri nikmat ini. Temukan nilai istimewa dari taqdir Allah ini sehingga engkau akan selalu bersemangat dan terus menjaga nikmat ini. Nikmatilah ayat demi ayat yang engkau baca. Teruslah tersenyum ketika hatimu merasa lelah bersama Alquran. Segera bangkit, jangan biarkan engkau tenggelam dalam kelemahan jiwamu. Ketika hafalanmu lepas, pandanglah bahwa Allah swt. merindukan dirimu. Dia ingin agar engkau selalu bersanding di sisi-Nya bersama kalimat-kalimat-Nya. Ketika cita-citamu kendor, ingat selalu bahwa hatimu merindukan kedudukan yang tinggi di surga bersama malaikat-malaikat yang suci lagi mulia.
Jangan biarkan dirimu tenggelam dalam kelemahan jiwa. Ketika sedang muncul kemalasan, segeralah banyak istighfar. Jangan sampai engkau mengecewakan-Nya. Dia telah memilihmu, maka pantaskan dirimu menjadi manusia pilihan Dzat yang Maha Mulia. Kalau engkau menyia-nyiakan amanah ini yakinlah bahwa tidak kerugian sama sekali bagi-Nya. Sebaliknya engkaulah yang akan merugi dengan serugi-ruginya, karena telah menyia-nyiakan kepercayaan ini.

👉 Terus pupuklah semangatmu
👉 Terus kuatkan azammu
👉 teruslah meniti langkah demi langkah
sampai tiba saatnya engkau menghadap kepada-Nya dengan mengemban amanah ini sebaik-baiknya, sampai akhirnya engkau pantas dikumpulkan dalam golongan keluarga Allah swt, pantas menempati tapak demi tapak di surga sampai tempat yang paling mulia.

Semoga Allah tanamkan istiqamah dalam jiwa-jiwa kita.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Pati, 14/4/2021
Pelayan SMPIT INSAN MULIA FULL DAY AND BOARDING SCHOOL PATI JATENG
nanangpati@yahoo.co.id

Tebarkan Kebaikan