ANTARA SABAR DAN USAHA

Setiap manusia pasti akan diberikan cobaan hidup oleh Allah. Tidak ada manusia yang lepas dari yang namanya cobaan dan musibah. Sebab itu merupakan hal yang niscaya. Di dalam salah satu ayat Al-Qur’an Allah SWT berfirman:

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍۢ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍۢ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّـٰبِرِينَ ١٥٥ ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَـٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌۭ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ ١٥٦

Artinya: “Dan Kami pasti akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali untuk dihisab)” (QS al Baqarah: 155-156).

Berdasarkan ayat diatas menjelaskan agar kita mampu menerima ujian dengan sabar. Misalnya : sakit, maka kita harus mencari obat agar kita bias sembuh. Bukan berarti jika kita sakit, kita hanya menerima penyakit tersebut dengan sabar tanpa melakukan apapun. Istilahnya seperti orang lapar ingin kenyang tapi tidak mau makan. Itu salah!!

Bagaimana yang benar?? Jadi, sabar harus diikuti dengan usaha dan ikhtiyar. Karena sabar tanpa usaha berarti putus asa. Buya yahya bercerita : ada seseorang anak yang menghadap kepada beliau, dia bercerita ada bapaknya masuk RS dan dia mampu membiayainya. Tapi menurut dokter sudah tidak bisa diselamatkan. Hidupnya hanya bergantung kepada alat kedokteran. Dokter tersebut memberi dia  2 pilihan, yaitu dibantu nafas (alat kedokteran) atau dihentikan. Maka jawab buya yahya “ selagi mampu maka biayailah. Karena 1 menit kehidupan orang tua, ada nilai pengabdian dari seorang anak.

Dari kisah tersebut, maka kita tidak boleh mempercepat suatu kematian. Janganlah menggunakan kata sabar sebagai tameng, padahal kita putus asa. Dalam surat Al isra’:83, Allah SWT berfirman :

Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa. [QS Al Isra’:83]

Dari ayat tersebut kita dilarang untuk berputus asa, maka jika kalian sakit maka berobatlah sampai akhir dan apapun ujiannya manusia harus memiliki hati yang sabar dan lapang.

Jika ada yang berkata “sabar itu ada batasnya”, artinya orang itu belum mampu memaknai sabar yang sesungguhnya. Karena sabar itu tiada batas, sebagaimana Allah tidak akan menguji hamba-Nya di luar batas kemampuan hamba tersebut. Dengan demikian, apapun yang terjadi di dunia pasti atas kehendak-Nya.

Tidak ada ujian melainkan Allah akan meningkatkan derajat hamba-Nya. Dan sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang sabar.

Oleh : Usth. Ismah, S.Pd

Tebarkan Kebaikan