WONOSEKAR – Dalam rangka menjalin silaturahim dan lebih mendekatkan diri dengan warga Desa Wonosekar, seluruh siswa dan siswi baru SMP IT Insan Mulia Tahun Pelajaran 2019/2020 melakukan kegiatan bakti sosial kepada 85 warga yang membutuhkan, terdiri dari para janda, jompo dan yatim/piatu.
Kepala SMP IT Insan Mulia, Ustadz Nanang Kosim, S.H.I., M.Pd. menuturkan kegiatan bakti sosial ini merupakan rangkaian penutupan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). “Kebetulan bertepatan juga dengan ditempatinya boarding baru yang lokasinya di desa ini, maka sudah seyogianya bersilaturahim dengan warga sekitar,” terang Ustadz Nanang.
Dalam kegiatan tersebut Ustadz Nanang juga memohonkan doa restu kepada warga dan pemerintah setempat agar program sekolah dapat berjalan dengan baik.
Lebih lanjut Ustadz Nanang memperkenalkan kilasan latar belakang dan identitas para siswa dan guru. Hal tersebut disampaikan Ustadz Nanang kepada warga Desa Wonosekar bertujuan untuk mengantisipasi hal-hak yang tidak diinginkan.
“Jika ada perilaku yang tidak baik atau kurang berkenan mohon diingatkan, mengingat budaya latar belakang berbeda,” tutur Ustadz Nanang.
Kepala Sekolah juga memohonkan maaf untuk segala kekurangan yang ada dan berharap kepada warga sekitar, khususnya pemerintah desa agar kerjasama dan komunikasi dapat terjalin semakin baik.
Sesuai dengan adab dalam bersilaturahim, tak lupa dengan keberkahan Al-Quran yang dilantunkan para santri Insan Mulia Boarding School Kepala Sekolah mendoakan semua pihak agar Allah SWT menurunkan keberkahanNYA kepada warga Desa Wonosekar.
Apa yang telah disampaikan kepala sekolah tersebut disambut oleh Kades Wonosekar, Moh Zaenuri. Ia pun berharap
dengan apa yang telah dibangun SMP IT Insan Mulia ke depan selalu mengalami kemajuan, sukses, berakhlak mulia, sehingga ke depannya dapat terus membina dan memperjuangkan para huffadz (penghafal al-Qu’an).
“Mugi-mugike mawon sekolah hafalan ini saget ambarokahi kagem masyarakat sedoyo. Niki merupakan kebanggaan tersendiri yang memang harus terus kita jaga,” tuturnya.
Demi keberlangsungan pendidikan, Kades Wonosekar pun tak segan membuka kerjasama jika memang dibutuhkan. “Jika ingin melakukan kegiatan kemasyarakatan sumonggo bisa dikoordinasikan. Kami siap membantu demi keberlangsungan pendidikan. Jangan sampai para penghafal al quran ini terputus di tengah jalan hanya karena kita persulit,” pungkasnya. (mz/zj)