Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…
Anak adalah titipan yang sangat berharga dari Allah untuk hambanya. Banyak orang yang sangat bahagia dengan kehadiran anak ditengah – tengah kehidupan rumah tangga mereka. Bagi orang tua, anak adalah amanah yang harus dididik agar kelak ia dapat menjalani kehidupannya dengan bekal pengetahuan, keimanan yang kuat dan diharapkan dapat bermanfaat untuk orang disekitarnya.
Karena bagi orang tua, anaklah yang akan menjadi generasi penerus keturunan mereka. Sehingga sejak masih dalam kandungan, apapun akan orang tua lakukan supaya anaknya dapat tumbuh menjadi anak yang sehat, beriman dan kelak dapat bertumbuh menjadi anak yang sholih serta bermanfaat untuk orang lain.
Banyak hal yang orang tua lakukan demi menjadikan anak mereka menjadi putra dan putri yang sholih/sholihah. Salah satunya adalah memondokkan anak-anak mereka. Dengan mondok, diharapkan anak akan menjadi pribadi yang lebih baik, lebih beriman, beradab dan memiliki lingkungan bertumbuh yang baik.
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, dikehidupan era 4.0 ini telah banyak terpengaruh dengan kehidupan sosial media. Dengan perkembangam sosial media yang sangat pesat sehingga sangat memudahkan siapapun untuk mengakses berbagai informasi yang bersifat positif maupun negatif.
Jika orang tua lengah sedikit saja, maka mereka akan kehilangan kesempatan menjadikan putra dan putri mereka menjadi pribadi yang baik. Seperti yang diketahui, orang tua hukumnya wajib dalam mendidik anak – anak mereka sebagaimana sabda Rasullullah SAW, yang artinya adalah:
“Kamu sekalian adalah pemimpin, dan kamu sekalian bertanggung jawab atas orang yang dipimpinnya. Seorang Amir (raja) adalah pemimpin, seorang suami pun pemimpin atas keluarganya, dan isteri juga pemimpin bagi rumah suaminya dan anak-anaknya. Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu sekalian akan diminta pertanggungjawabannya atas kepemimpinannya.” (Hadits shahih: Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no. 893, 5188, 5200), Muslim (no. 1829), Ahmad (II/5, 54, 111) dari Ibnu ‘Umar radhi-yallaahu ‘anhuma. Lafazh ini milik al-Bukhari.)
Dari hadits diatas dapat disimpulkan bahwa anak yang dititipkan oleh Allah harus dididik dengan baik dan benar. Karena dari anak akan menentukan nasib orang tuanya apakah nanti dapat membawa ke surga atau bisa menyeret ke dalam neraka.
Untuk itu kedua orang tua harus semaksimal mungkin untuk menjaga serta mengurus anak-anaknya dengan sebaik-baiknya agar bisa membawa orang tuanya ke surga kelak, sehingga amanat yang Allah SWT berikan bisa dipertanggungjawabkan dengan baik.
Tetapi terkadang ada beberapa orang yang beropini bahwa memondokkan anak berarti tidak sayang anak karena melepaskan tanggung jawab dalam mendidik dan mengasihi. Apalagi anak remaja masih sangat butuh cinta dan kasih sayang dari orang tua.
Ingatlah bahwa itu adalah opini dari beberapa orang. Karena sesunggunya tidak ada orang tua yang tidak sayang dan tidak cinta dengan anaknya. Justru dengan memondokkan anak, orang tua ingin memberikan pendidikan kepada anak bahwa tak selamanya orang tua bisa mendampingi mereka.
Jadi selain menginginkan anak yang dipondok mendapatkan ilmu dunia dan akhirat, orang tua pun ingin anak – anak mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih sabar dan mandiri. Karena pada dasarnya orang tua sangat berat dan tidak tega untuk jauh dari anaknya.
Tetapi harus dikembalikan lagi bahwa anak itu adalah amanah yang dititipkan oleh Allah yang harus didik dengan baik dan benar. Karena ada sebagian orang tua merasa kurang ilmu untuk mendidik sendiri anaknya maka dari itu dipondokkan supaya didik oleh ahlinya.
Dan sampai kapanpun kasih dan cinta orang tua ke anak tidak akan berkurang walau anak berada dipondok yang jauh sekalipun. Maka dari itu, sebagai orang tua marilah kita saling mendukung apapun keputusan yang akan diambil oleh orang lain. Mau memondokkan atau tidak anaknya adalah hak setiap orang.
Oleh Usth Sumiati, S.Pd