JADIKAN ANAKMU GENERASI TERBAIK

====================
Inspirasi Qur’ani

Al Qur’an Panduan Guru

Allah swt berfirman :

{ وَلۡیَخۡشَ ٱلَّذِینَ لَوۡ تَرَكُوا۟ مِنۡ خَلۡفِهِمۡ ذُرِّیَّةࣰ ضِعَـٰفًا خَافُوا۟ عَلَیۡهِمۡ فَلۡیَتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلۡیَقُولُوا۟ قَوۡلࣰا سَدِیدًا }

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah. yang mereka khawatir ter-adap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. [Surat An-Nisa’: 9]

Ayat ini membimbing manusia agar tidak main-main dengan generasi sesudahnya. Diantara indikator keberhasilan orangtua adalah ketika mampu mewariskan kejayaan kepada anak cucunya. Orang yang kaya, mampu mewariskan kekayaannya , orang yang pandai mampu mewariskan kepandaiannya, orang yang sukses mampu mewariskan segala kesuksesannya kepada generasi penerusnya. Jangan sampai seseorang meninggalkan generasi yang lemah, yang bahkan ia sendiri mengkhawatirkan masa depan anaknya.

Inilah lecutan Al Qur’an kepada kita agar berusaha dengan optimal mengajarkan berbagai hal yang dibutuhkan oleh anak-anak kita. Mereka harus menjadi generasi yang tangguh, generasi kuat yang menguasai bulan dikuasai. Untuk hal ini tentu membutuhkan usaha yang keras.

Sekolah Islam harus menjadi sekolah unggulan, berada di posisi teratas dibandingkan sekolah lainnya. Maka wajib bagi mereka membangun manajemen yang baik agar semua hal yang terkait dengan pembelajaran sesuai standar. Merekrut guru-guru yang kompeten dan berdedikasi agar mampu mendidik anak dengan optimal. Hendaknya mereka mempersiapkan diri dengan baik agar mampu memperoleh juara dalam berbagai kompetisi, meng-upgrade diri dengan berbagai perkembangan teknologi pembelajaran sehingga mampu menghasilkan output yang siap bersaing di zamannya.

Tentu harus dipahami bahwa anak-anak mempunyai kelebihan di bidangnya masing-masing. Maka berbagai potensi ini harus dipantik agar berkembang dengan optimal. Menurut Howard Gardner sang pencetus teori multiple intelligence, paling tidak ada 8 kecerdasan yang ada dalam diri manusia yaitu kecerdasan spasial, natural, musikal, logis matematis, interpersonal, interpersonal, linguistik dan kinestetik serta ditambah satu lagi, kecerdasan eksistensial yaitu kemampuan seseorang untuk menjawab dan menemukan solusi dari persoalan-persoalan terdalam mengenai keberadaan atau eksistensi makhluk hidup. Contoh kegiatan: beribadah, melibatkan anak melakukan kegiatan amal/bakti sosial, dll.

Semua kecerdasan ini aslinya ada dalam diri setiap manusia, namun hanya beberapa yang tumbul optimal sesuai rangsangan yang diberikan. Seorang anak akan mempunyai kecerdasan matematis yang tinggi ketika sering diajarkan berbagai hal yang terkait dengan matematis. Seorang anak yang sering diajak bertemu orang lain, dipantik dengan diskusi tentu akan semakin menyuburkan kecerdasan interpersonalnya. Begitulah seterusnya. Maka tugas guru dan orangtua adalah menemukan potensi anak untuk difasilitasi dan dioptimalkan.

Tidak harus anak menguasai berbagai kecerdasan itu, sebab memang manusia mempunyai keterbatasan. Namun yang terpenting adalah menemukan sejak dini dan menumbuhsuburkan potensi kecerdasan tersebut. Kalau hal ini bisa dilakukan, tidak mustahil anak akan menemukan puncak suksesnya semenjak dini dan akan menguasai ilmu pengetahuan terkait hingga tingkatan ahli.

Begitulah kita menumbuhkembangkan amanah anak ini dengan sebaik-baiknya agar terlahir generasi kuat yang siap memimpin dunia dengan nilai-nilai Al Qur’an di dalam dadanya.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷
Pati, 10 Ramadhan 1444 H/1 April 2023
Pelayan SMPIT INSAN MULIA PATI
Fullday dan boarding school

Tebarkan Kebaikan