Jika Kapalmu Terlalu Besar

Oleh : Arum Naila Soraya, Musyrifah SMP IT Insan Mulia Boarding School

Kehidupan di dunia adalah perjalanan yang ditempuh manusia dalam rangka menuju kehidupan yang kekal yaitu akhirat. Banyak hal yang harus dilalui oleh manusia baik hal baik maupun hal buruk, kebahagiaan atau kesedihan, termasuk kekuatan untuk menjalankan ibadah dan ketidakberdayaan meninggalkan maksiat.

Satu hal yang tak luput dari manusia adalah meninggalkan melakukan keburukan atau maksiat. Bahkan dikatakan bahwa meninggalkan maksiat lebih berat dari melakukan kebaikan atau ibadah. Betapa tidak, terkadang setelah melakukan kebaikan, manusia secara sadar atau tak sadar mencorengnya dengan ketidakbaikan, misal dengan buruknya niat, tidak ikhlasnya hati, riya nya perbuatan, atau menggunjing saudaranya sesama muslim.

 Terkadang secara tidak sadar manusia menumpuk dosa kecil yang lambat laun akan menggunung. Maka untuk mencegah itu yaitu dengan banyak beristighfar dan bertaubat setiap saat.

Diriwayatkan dalam sebuah hadits

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم  

 «كلُّ بني آدم خَطَّاءٌ، وخيرُ الخَطَّائِينَ التوابون».

[رواه الترمذي وابن ماجه والدارمي وأحمد]

Anas bin Malik -raḍiyallāhu ‘anhu- meriwayatkan, Rasulullah -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Setiap anak Adam berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah yang bertobat.”  
Hadis hasan – Diriwayatkan oleh At tirmidzi, Ibnu Mājah, Ad Darami, dan Imam Ahmad.

Ketika manusia merasa sudah penuh dengan dosa, maka percayalah tak ada satupun yang bisa memutuskan harapannya dan menghalangi taubatnya kepada Rabb nya. Dan barangsiapa yang putus asa dari rahmat Allah maka tergolong orang-orang yang kafir

[[  اِنَّهٗ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْكٰفِرُونْ  ]]           

QS. Yusuf : 87

“Sesungguhnya tidak berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir” QS. Yusuf : 87

Dalam riwayat lain disebutkan yang artinya,

“Sesungguhnya Allah azza wa jalla membentangkan tangan-Nya pada malam hari untuk menerima taubat orang yang berbuat buruk pada siang hari. Dan membentangkannya kembali pada siang hari untuk menunggu taubat orang yang berbuat buruk pada malam hari.” (H.R. Muslim dari Abu Musa RA).

Maha Sempurna Allah SWT Dzat yang Maha Pemaaf dan Pengampun segala dosa.

Dan jika dosa kita terlalu banyak, maka ampunan Allah SWT sungguh sangat luas dan tak terbatas

Jika kapalmu terlalu besar, maka sungguh lautan amatlah luas dan tak bertepi.

Jangan pernah putus asa dari rahmat dan pengampunan Allah SWT, kembalilah dengan sebaik-baiknya taubat.

Tebarkan Kebaikan