MEMBANGUN ROMANTISME DALAM KELUARGA (1)

MEMANGGIL DENGAN PANGGILAN KESAYANGAN

=========================

Hadis Rasulullah saw.

عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ: دَخَلَ الْحَبَشَةُ الْمَسْجِدَ يَلْعَبُونَ فَقَالَ لِي: يَا حُمَيْرَاءُ أَتُحِبِّينَ أَنْ تَنْظُرِي إِلَيْهِمْ فَقُلْتُ: نَعَمْ ، فَقَامَ بِالْبَابِ وَجِئْتُهُ فَوَضَعْتُ ذَقَنِي عَلَى عَاتِقَهُ فَأَسْنَدْتُ وَجْهِي إِلَى خَدِّهِ قَالَتْ: وَمِنْ قَوْلِهِمْ يَوْمَئِذٍ أَبَا الْقَاسِمِ طَيِّبًا فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: حَسْبُكِ فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ لاَ تَعْجَلْ، فَقَامَ لِي ثُمَّ قَالَ: حَسْبُكِ فَقُلْتُ: لاَ تَعْجَلْ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَتْ: وَمَا لِي حُبُّ النَّظَرِ إِلَيْهِمْ، وَلَكِنِّي أَحْبَبْتُ أَنْ يَبْلُغَ النِّسَاءَ مَقَامُهُ لِي وَمَكَانِي مِنْهُ. (رواه النسائي)

Artinya :
Dari Aisyah r.a.; istri Nabi saw., ia berkata, “Orang-orang Habasyah masuk masjid dan menunjukkan atraksi permainan, lalu Rasulullah saw. bersabda kepadaku, “Wahai Humaira’, apakah engkau mau melihat mereka?” Aisyah menjawab, “Iya.” Maka Nabi saw. berdiri di depan pintu, lalu aku datang dan aku letakkan daguku pada pundak Rasulullah saw. dan aku tempelkan wajahku pada pipi beliau.” Lalu ia mengatakan, “Di antara perkataan mereka tatkala itu adalah, Abul Qasim lakukanlah kebaikan kepada kami.” Lalu Rasulullah saw. mengatakan, “Apakah sudah cukup wahai Aisyah?. Ia menjawab, “Jangan terburu-buru wahai Rasulullah.” Maka beliau pun tetap berdiri, Lalu Nabi saw. mengulangi pertanyaannya., “Apakah sudah cukup wahai Aisyah?”Namun Aisyah tetap menjawab, “Jangan terburu-buru wahai Rasulullah saw.,” Aisyah mengatakan, “Sebenarnya bukan karena aku senang melihat permainan mereka, tetapi aku hanya ingin memperlihatkan kepada para wanita bagaimana kedudukan Nabi saw. terhadapku dan kedudukanku terhadapnya. (H.R. An-Nasa’i)

Kehidupan rumah tangga akan semakin indah ketika ada yang istimewa dalam proses interaksi antara suami dan istri. Termasuk dalam hal ini adalah cara memanggil pasangan. Luapan kasih sayang dalam bentuk suara ini selalu terngingang di telinga pasangan dan menjadi semacam password dalam komunikasi berdua. Rasulullah memanggil istri kesayangannya dengan panggilan khumaira’ (yang pipinya kemerah-merahan) atau kadang beliau panggil aisy. Ini adalah panggilan kesayangan.

Dalam kehidupan suami istri, mereka bisa menetapkan panggilan kesayangan masing-masing. Yang familier di lingkungan Jawa, maka panggilan dik/mas/sayang terdengar lebih halus dan memberikan kesan dekat antar keduanya. Sedangkan memanggil dengan nama terkesan kurang sopan. Maka suami-istri bisa membuat kesepakatan agar komunikasi terkesan indah dan penuh kasih sayang.

Yang perlu diperhatikan adalah agar romantisme dalam panggilan ini tidak luntur seiring dengan semakin lamanya berumahtangga. Maka, pasangan suami-istri bisa melanggengkan rimantisme ini walaupun mereka tidak lagi muda. Bahkan ketika sudah ada anak-anakpun hal ini akan memberikan sentuhan psikologi yang luar biasa sehingga suasana rumah tangga selalu terasa segar.

Teruslah memupuk romantisme dalam hubungan suami-istri agar bahtera rumah tangga semakin kokoh dalam senantiasa selalu dirindukan oleh masing-masing pasangan.

=========================
Pati, 21/9/2020
Pelayan SMPIT INSAN MULIA BOARDING SCHOOL PATI
nanangpati@yahoo.co.id

Tebarkan Kebaikan