MENGHAFAL AL QURAN, SARANA MENJADI AHLUL QURAN

=============================

Allah swt berfirman :

(بَلۡ هُوَ ءَایَـٰتُۢ بَیِّنَـٰتࣱ فِی صُدُورِ ٱلَّذِینَ أُوتُوا۟ ٱلۡعِلۡمَۚ وَمَا یَجۡحَدُ بِـَٔایَـٰتِنَاۤ إِلَّا ٱلظَّـٰلِمُونَ)

Artinya : Sebenarnya Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim. [Surat Al-Ankabut 49]

Diantara keistimewaan Alquran dibandingkan dengan kitab lainnya adalah jaminan kemudahan untuk dihafal oleh umatnya. Menghafal ini juga menjadi sarana seorang muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. Bahkan berbagai keutamaan dijanjikan kepada orang yang mampu istiqamah menjaga Alquran ini di dalam dadanya.

Idealnya setiap orang bercita-cita dan berusaha untuk menghafal seluruh ayat-ayat di dalam Alquran, Karen dengan itu dia akan intensif berinteraksi dengannya. Bagi para huffadhul quran, dia akan lebih mudah membaca Alquran dimanapun dan kapanpun tanpa harus mencari mushaf. Dengan itu peluang pahala yang dijanjikan Allah swt di setiap huruf dengan kelipatan sepuluh akan mudah didapatkan oleh mereka. Selain itu, seseorang yang sering mengulang ayat Alquran akan lebih mudah memahami kandungannya, menemukan hukum-hukum Allah swt yang disampaikan dalam ayat tersebut serta mengetahui korelasi ayat demi ayat hingga memahami tafsir Alquran. Kemuliaan seperti inilah yang pernah diberikan Rasulullah saw kepada empat orang sahabatnya yang konsen dalam Alquran yaitu Ubay bin Ka’ab, Mu’adz bin Jabal, Abdullah bin Mas’ud dan Salim Maula Abu Hudzaifah.

Kalau kondisi ideal ini belum mampu didapatkan, hendaknya seorang mukmin berusaha menghafal beberapa bagian dari Alquran, karena sesungguhnya di sana ada keutamaan yang khusus diberikan kepada orang yang mempunyai komitmen untuk menjaganya. Diantara keutamaan itu adalah,

Rasulullah saw memberikan keutamaan kepada orang yang menjaga surat Al-Baqarah dan Ali Imran. Beliau bersabda :

اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ: الْبَقَرَةَ وَآلَ عِمْرَانَ؛ فَإِنَّهُمَا يَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ، أَوْ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ يُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ؛ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَاحَسْرَةٌ وَلَا تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ

Artinya : “Bacalah ‘dua tangkai bunga indah’, yakni surat al-Baqarah dan Ali ‘Imran. Sebab, keduanya akan datang pada hari Kiamat laksana penaung, atau seperti awan pelindung, atau seperti kelompok burung yang membeberkan sayap-sayapnya dan membela pembaca keduanya. Maka bacalah surat al-Baqarah, sebab di dalamnya terdapat keberkahan. Sedangkan meninggalkannya adalah kerugian. Bahkan, para pelaku kebatilan (para ahli sihir) pun tak mampu menembusnya,” (HR. Ahmad)

Beliau juga menyampaikan bahwa rumah yang dibacakan surat Albaqah akan terjaga dari setan.

Rasulullah saw juga menjadikan surat Al Mulk sebagai dzikir rutin sebelum tidur. Keutamaan yang dikandungnya sebagai pengampun dosa, pemberi syafaat di alam kubur dan berbagai kemuliaan bisa digali dari surat yang hanya terdiri dari 30 ayat ini.

Demikian pula Rasulullah saw mengkhususkan membaca surat tertentu di dalam shalatnya, seperti surat As Sajadah dan Al Insan yang beliau baca di waktu salat subuh hari Jumat, surat Al A’la dan Al Ghasyiyah yang beliau baca setiap salat Jumat, dan ayat-ayat tertentu yang beliau jadikan sebagai dzikir pagi dan petang tentunya harus memberikan motivasi kepada setiap orang mukmin untuk berusaha menghafalkan Al-Qur’an. Dengan hafalan ini tentunya memudahkan seseorang untuk mengikuti sunah Rasulullah saw, sekaligus mampu menjadikannya sebagai ahlul Quran yang disebutkan sebagai keluarga Allah swt di bumi ini.

Kecintaan seorang hamba kepada sebuah surat juga mampu menurunkan rahmat Allah swt sehingga menjadikannya memperoleh kemuliaan. Hal ini yang terjadi kepada seorang sahabat yang ditugaskan menjadi imam masjid Quba’. Maka setiap beliau selesai membaca surat Al Fatihah pasti membaca surat Al Ikhlas disamping surat yang lainnya. Kecintaannya kepada surat yang menyebutkan tentang keesaan Allah swt ini menjadikan sahabat ini mendapatkan jaminan bahwa surat ini akan mengantarkannya menuju surga yang mulia.

Begitulah saudaraku, para sahabat berlomba-lomba mendekati Alquran dengan menghafal seluruh ayat Alquran. Ada juga yang menghafal ayat atau surat tertentu sesuai petunjuk Rasulullah saw, bahkan dengan perenungannya tentang suatu surat atau ayat menjadikan mereka begitu cinta kepada Alquran. Maka, seperti itulah hendaknya kita meneladani sunah orang terdahulu agar keberkahan yang Allah swt turunkan kepada mereka juga diturunkan kepada kita.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷×××××××××÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷
Pati,
Pelayan SMPIT INSAN MULIA BOARDING FULL DAY & BOARDING SCHOOL PATI JATENG
nanangpati@yahoo.co.id

Tebarkan Kebaikan