PARTAI KOMUNIS INDONESIA (PKI) DAN IDEOLOGI YANG HARUS DIWASPADAI

=========================

Pangkal ide komunis bermula dari filsafat di Inggris

Karl Max menyebarkan faham baru yg intinya pada 2 hal, yaitu :

  1. Paham materialisme; semua hal harus terbukti secara fisik. Kebenaran didasarkan pada sesuatu yang terlihat. Paham ini tidak mengakui adanya Tuhan, ruh, setan dan hal2 gaib lainnya
  2. Paham dialektika; Semua yg ada di alam ini saling berhubungan, saling bergantung, saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang lainnya. Paham ini berujung pada pemikiran bahwa konflik atau perseteruan adalah hukum alam.

Dalam perjalanannya, Karl Max tidak mampu menghubungan antara teori materialisme ini dengan teori penciptaan manusia

Sepulang dari pelayarannya Darwin mencetuskan teori evolusi yang menolak fakta penciptaan. Dia menyatakan bahwa manusia adalah sejenis hewan yang berkembangbiak melalui konflik.

Pertemuan antara pemikiran Karl Max dan Darwin inilah yang kemudian melahirkan paham komunisme sebagai sebuah gerakan politik yang memperjuangkan kesetaraan. Tujuan utamanya adalah terciptanya masyarakat komunis dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya kelas sosial, uang, dan negara.

Sebagai sebuah gerakan baru yang menawarkan kesetaraan, paham ini mendapat banyak dukungan. Di Perancis gerakan ini menemukan memontumnya pada rentetan panjang Revolusi Perancis yang menggerakkan buruh, petani untuk memberontak pada kekuasaan kerajaan yang absolut.

Pada tahun 1919 Lenin mendirikan Komunis Internasional di Uni Soviet. Sebagai sebuah gerakan internasional, komunis mempunyai banyak cabang di berbagai negara

Paham komunis di nusantara

Di Eropa, paham komunis menimbulkan konflik sosial yang dahsyat, bahkan menumpahkan ribuan darah. Tidak hanya berhenti di Eropa, paham ini juga dibawa oleh para penjajah. Salah satunya adalah orang Belanda yang bernama Seevliet yang mendirikan Indische Sociaal Democratische Vereeniging-, ISDV) yang merupakan bagian dari partai sosialis Belanda. Bergabunglah dalam partai ini seorang pribumi yang juga seorang aktivis Sarikat Islam (SI) yang bernama Semaun. Dari perkenalan inilah komunis berkembang dan melakukan pemberontakan pada kolonial Belanda pada tahun 1917. Pemberontakan ini gagal, sehingga mengakibatkan para tokoh ISDV. dikembalikan ke Belanda untuk mendapat hukuman.

Semaun kemudian bergerak melanjutkan perjuangan mentornya dengan mendirikan Partai Komunis Indonesia pada tahun 1920 sebagai bagian dari gerakan komunis internasional (Gerakan Trans Nasional). Dengan propaganda anti kolonialisme, anti kapitalisme dan pembebasan pajak gerakan ini cukup banyak mendapat simpasi dari masyarakat, termasuk kaum agamis yang tidak memahami ideologi dibalik gerakan komunisme ini. Maka, Syarikat Islam yang juga merupakan tempat aktivitas Semaun terbelah menjadi dua kubu, yaitu kubu kiri yang terdiri dari orang-orang sosialis komunis dan kubu kanan yang diisi orang-orang agamis. Karena perbedaan ideologi inilah akhirnya Semaun dan kawan-kawannya dikeluarkan dari Syarikat Islam.

Tahun 1926, Alimin dan Muso berangkat ke Soviet untuk meminta restu kepada ketua kemunis internasional guna melakukan pemberontakan. Walaupun tidak disetujui, namun pemberontakan telah terjadi di berbagai wilayah nusantara. Karena kurang matangnya rencana ini, PKI menhalami kegagalan. Akibatnya ruang gerak mereka dipersempit, para pemimpinnya dihukum dan sebagian ada yang mengasingkan diri ke luar negeri.

Sepulang dari Uni Soviet Musso kembali menyatukan gerakan kiri dan kembali memperkuat PKI. Bersama Amir Syatifudin, dia merencanakan gerakan revolusi. Untuk itu target utamanya adalah menguasai wilayah-wilayah penting di Jawa. Maka, mereka mulai melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap para tokoh yang dianggap bisa mengganggu rencana mereka. Selain itu, mereka juga melakukan adu domba di kalangan TNI. Puncaknya, terjadilah pemberontakan Madiun yang mengalirkan banyak darah para ulama’, santri, rakyat dan tentara. Pemberontakan ini berhasil dipadamkan dan sang gembong tertembak mati dalam pelariannya. Sedangkan Amir Syarifudin tertangkap dan dihukum mati.

Pada tahun 1950 tiga tokoh baru PKI yaitu Lukman, Aidit dan Nyoto tampil untuk kembali membenahi PKI. Dengan merubah gaya perjuangannya pada era ini PKI cukup mendapat banyak simpati dari rakyat dan kembali menjadi partai besar. Bahkan pada pemilu tahun 1955 mereka mampu menempati posisi empat besar pemenang pemilu setelah PNI, Masyumi dan NU. Dengan posisi ini mereka mendapatkan tempat dalam kekuasaan dan menjadi orang dekat presiden.

Hubungan yang tidak harmonis antara Masyumi dan Sukarno menyebabkan dibubarkannya Masyumi pada tahun 1960. Beberapa tokoh utamanyapun dipenjara.

Pada tahun ini pula lahir undang-undang agraria yang mengatur tentang kepemilikam tanah. PKI dengan sayap organisasi taninya ikut memanfaatkan momentum ini sehingga terjadi gesekan luar biasa di kalangan masyarakat bawah. Selain itu ide Nasionalis, Komunis dan Agama yang dilontarkan pemerintah memunculkan perpecahan di tengah masyarakat. Bagi yang tidak setuju akan dituduh anti pemerintah. Kedua hal ini menjadikan konflik berkepanjangan di masyarakat dengan PKI.

Pada tahun 1965, ketika presiden Sukarno mulai sakit-sakitan, ada kegalauan di kalangan PKI. Kesempatan untuk berkuasa setelah Sukarno begitu besar. Namun ada satu Kekuatan besar yang patut diperhitungkan saat itu, yaitu angkatan darat. Maka mereka menganggap AD adalah rival yang harus disingkirkan. Untuk hal itulah mereka menghembuskan isu tentang dewan jendral yang akan melakukan kudeta teehadap kekuasaan Sukarno. Aidit dan kelompoknya menyusun strategi pemberontakan dengan langkah awal mengamankan jalan yaitu menculit para petinggi AD yang mempunyai pengaruj besah dan dianggap bisa menghalangi rencananya tersebut. Maka terjadilah peristiwa gerakan 30 September yang terkenal dengan G 30 S/PKI. Gerakan ini berhasil digagalkan dan pada akhirnya PKI menemui ajalnya secara de jure dengan dikeluarkannya Tap MPRS No. XXV/MPRS/1966 tentang pembubaran PKi dan larangan paham komunisme/marxisme dan Leninisme.

Sebagai penutup, saya akan sampaikan bahwa :

  1. Materialisme menjadi ideologi komunis
  2. Gerakan komunis adalah gerakan Trans Nasional yang merongrong kedaulatan nasional. Bagaimana mendirikan negara di bawah kekuasaan asing.
  3. Musuh utama materialisme adalah agama, maka sejarah panjang PKI diwarnai konfrontasi dengan kaum agamis terutama Islam
  4. Dengan ideologinya itu PKI telah dan akan menghalal segala cara demi meraih keinginannya
  5. Jelas, bahwa paham komunis bertentangan dengan Pancasila
  6. Sebagai sebuah organisasi PKI bisa dibubarkan
  7. Sebagai sebuah ideologi, paham komunis bisa jadi akan terus berkembang,
  8. Komunis adalah bahaya laten bagi bangsa ini, tidak tampak, namun suatu saat bisa meledak. Maka semua elemen bangsa harus tetap waspada
  9. Mari kita bekali anak cucu kita dengan agama yang baik, keyakinan yang baik, ketuhanan yang baik agar mereka tumbuh menjadi generasi yang siap melanjutkan estafet perjuangan para pahlawan demi menjaga negara dan bangsa Indonesia tercinta. Lindungi mereka dari paham dan gerakan yang merusak, terutama Materialis dan komunis

……………………………….
Memleringati peristiwa G30S/PKI dan Hari Kesaktian Pancasila
1 Oktober 2020
nanangpati@yahoo.co.id

Tebarkan Kebaikan