Pelepasan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Di Tengah Corona

SMPITINSANMULIA.SCH.ID, Pati (20/06) – Sebuah momentum yang cukup mengharukan ditengah pandemi virus Corona yang sedang heboh di seluruh dunia. Sebuah acara perpisahan sederhana namun penuh makna, digelar sedemikian rupa guna penghormatan terkahir kepada para Asatidz yang telah mengabdikan jiwa dan raganya ke dalam lingkungan SMPIT Insan Mulia Pati.

Meskipun sedang musim Corona, namun karena jasa-jasa para Asatidz dalam pengabdiannya yang luar biasa, acara perpisahan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Juni 2020 ini dihadiri oleh seluruh Ustadz/h dan karyawan SMPIT Insan Mulia Pati.

“Acara pada hari ini penting sekali, sebagai penghormatan terakhir di sekolah ini mengingat salah satu diantara mereka adalah Ustadz yang telah bersama sekolah ini dari tahun 2008, itu merupakan awal dimana sekolah ini belum mempunyai gedung hingga sekarang memiliki 2 kampus yang besar, beliau adalah guru kita bersama, banyak hal yang bisa dipelajari dari beliau baik ilmu dan akhlaknya”, ujar Ustadz Sulthon penuh takzim.

Perpisahan yang berlangsung Ba’da Dhuhur di Aula Pertemuan ini tentunya dilaksanakan dengan mematuhi arahan Pemerintah sesuai protokol kesehatan yang berlaku. Acara diawali dengan menyantap makan siang bersama yang telah disedikan sebagai bentuk syukur atas rezeki yang diberikan dan menambah kesan kekeluargaan diantara para Asatidz, terutama kepada para Ustadz/h yang hendak meninggalkan lingkungan SMPIT Insan Mulia Pati untuk berkarya dalam kesibukan baru yang akan digelutinya nanti.

Sedikitnya ada 3 Ustadz dan 4 Musyrif selaku Santri Pengabdian yang diberikan penghormatan terakhir dalam perpisahan ini, mereka adalah Ustadz Muhammad Subhan Al-Hafidz, S.Pd. (Guru Bahasa Arab), Ustadz Darpito Dwi Sasongko, S.Pd. (Guru PJOK), Ustadz Ahmad Sutrisno (Guru Tahfidz), 2 Musyrif Santri Pengabdian dari PTEI Multazam Bogor, dan 2 Musyrif Santri Pengabdian dari LTIQ Asy-syifa Subang.

Adapun beberapa sebab yang mengharuskan mereka meninggalkan SMPIT Insan Mulia Pati adalah dikarenakan habisnya masa kontrak kerja, pindah tugas kerja, menfokuskan diri untuk mengurus orang tua, mengembangkan bisnis atau usaha yang sedang berjalan, dan melanjutkan studi yang ditempuh.

Setelah santap siang selesai, acara langsung diambil alih Ustadz Nanang Kosim, S.H.I.,M.Pd. selaku Kepala Sekolah. Dari situ beliau memberikan beberapa penjelasan dan arahan kepada para hadirin.

“Meski harus berpisah, silaturahmi dan persaudaraan tak lantas berakhir begitu saja. Perpisahan ini hanya sebatas kedinasan, Ustadz/h masih bisa berkunjung ke sekolah ini jika merasa rindu terhadap suasana sekolahan, rekan-rekan Asatidz, dan anak-anak didiknya”, tutur beliau dalam sambutannya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ustadz Muhammad Subhan Al-Hafidz, S.Pd. sebagai perwakilan Asatidz yang hendak meninggalkan lingkungan SMPIT Insan Mulia Pati. Ustadz yang sudah 12 tahun mengabdikan dirinya itu mengatakan bahwa dirinya beruntung sekali bisa berbagi suka dan duka bersama, dengan jujur beliau mengakui bahwa selama bersama dengan SMPIT Insan Mulia Pati, tahun ini adalah tahun terberatnya dikarenakan harus berpisah dengan lingkungan sekolah yang sudah membersamainya selama lebih dari satu dekade terakhir ini.

Beliau juga meminta maaf atas segala khilafnya kepada para Ustadz/h lalu mendo’akan yang terbaik untuk sekolahan yang telah lama ditempatinya supaya lebih bermanfaat untuk umat.

“Dari tahun 2008 – 2020, selama kami mengabdi disekolahan ini bersama Ustadz/h sekalian. Jika ada kesalahan tutur kata, sikap, dan perilaku kami yang kurang berkenan dihati Panjenengan semua, dengan penuh kesungguhan lahir batin saya selaku perwakilan Asatidz disini, mohon maaf sebesar-besarnya. Semoga Allah memberikan ridhonya kepada kami dalam melangkah dan menjadikan sekolah kita tercinta ini kedepannya semakin baik lagi, bisa bersaing dengan sekolah Islam yang lain, dan menjadi sekolah unggulan yang mempunyai daya tarik tersendiri bagi seluruh masyarakat nasional sehingga bisa lebih bermanfaat bagi agama, bangsa, dan masyarakat luas. Aamiin”, pungkas beliau.

Memasuki acara pungkasan, sebagai bentuk kepedulian pihak sekolah kepada para Ustadz/h atas jasa-jasa yang telah diberikan selama mengabdikan dirinya, sekolah memberikan kenang-kenangan dan uang tabungan yang penyerahannya diwakili oleh Ustadz Nanang Kosim, S.H.I.,M.Pd.

“Dalam rangka memberikan apresiasi kepada para Asatidz sekalian, meskipun julmahnya tidak terlalu banyak mohon diterima sedikit kenang-kenangan dari kami, semoga bisa dimanfaatkan untuk keperluan Antum sekalian”, terang beliau.

“Seperti yang selalu saya katakan di awal-awal interview kepada para calon guru dan karyawan, perlunya kita semua saling menjaga hubungan yang baik, awal kita masuk baik maka keluar juga baik-baik”, lanjut beliau.

Mengacu pada pernyataan Ustadz Nanang Kosim, S.H.I.,M.Pd. meskipun diselenggarakan dengan cara yang sederhana, namun acara perpisahan ini memiliki makna tersendiri karena dimaksudkan supaya meninggalkan kesan yang baik diantara kedua belah pihak. Dikarenakan niat awal masuk mengabdikan dirinya di SMPIT Insan Mulia Pati dalam keadaan baik maka saat keluar juga harus baik-baik.

Setelah memberikan kenang-kenangan, acara diakhiri dengan do’a bersama dan baris bergantian dengan tetap menjaga jarak aman guna memberikan kesempatan pada para Ustadz/h yang ingin mengucapkan salam perpisahan kepada para Asatidz yang hendak disibukkan dengan karyanya ditempat baru itu.

Tebarkan Kebaikan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *