Persiapan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Kompetensi)

ANBK adalah program evaluasi yang diselenggarakan oleh kemendikbud yang memiliki tujuan untuk mengevaluasi dan memetakan mutu pendidikan bagi tiap satuan pendidikan. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar peserta didik yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

Survei karakter yang dimaksud adalah angket yang bertujuan untuk menentukan karakter peserta didik. Angket ini diisi langsung oleh peserta didik untuk mengajarkan peserta didik mengevaluasi dirinya sendiri. Dan Survei lingkungan belajar, Peserta didik perlu juga menganalisis lingkungan belajar, yaitu sekolah dan lingkungan tempat tinggal. Apakah lingkungan sekolah dan tempat tinggal mendukung dalam pembelajaran yang efektif atau tidak.

Saat ini SMP IT Insan Mulia Pati mempersiapkan peserta didik untuk siap mengikuti asesmen nasional ini. Ada tiga macam ujian dari asesmen nasional. Pertama adalah Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang terdiri dari literasi dan numerasi.

Kemampuan literasi disini bukan semata-mata terfokus pada kemampuan membaca peserta didik saja, tetapi lebih mengacu kepada peserta didik/peserta didik memahami konsep suatu bacaan. Kemampuan numerasi juga bukan sekedar kemampuan peserta didik dalam menghitung, melainkan lebih mengacu kepada kemapuan memahami konsep yang abstrak yang bisa diterapkan di kehidupan yang nyata.

Maksud dan tujuan diselenggarakannya ANBK ini agar guru/pendidik memiliki waktu dan bisa memperbaiki kekurangan serta kelemahan peserta didik dalam memahami materi. Selain itu, mendorong peserta didik menggunakan kompetensi untuk menyelesaikan suatu masalah.

Sebagai persiapan, hal apa saja yang dibutuhkan untuk menyikapi ANBK?

Pertama hal yang perlu dilakukan, Sekolah SMP IT Insan Mulia Pati turut berpartisipasi dalam memfasilitasi kegiatan belajar mengajar yang memadai agar pendidik dan santri mampu mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia saat ini untuk memudahkan dan melancarkan proses pembelajaran.

Sebagaimana dalam Al-Qur’an (Qs. An-Naml:40) Allah berfirman :

قَالَ ٱلَّذِي عِندَهُۥ عِلۡمٞ مِّنَ ٱلۡكِتَٰبِ أَنَا۠ ءَاتِيكَ بِهِۦ قَبۡلَ أَن يَرۡتَدَّ إِلَيۡكَ طَرۡفُكَۚ فَلَمَّا رَءَاهُ مُسۡتَقِرًّا عِندَهُۥ قَالَ هَٰذَا مِن فَضۡلِ رَبِّي لِيَبۡلُوَنِيٓ ءَأَشۡكُرُ أَمۡ أَكۡفُرُۖ ….

 “Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya)”….

Berdasarkan ayat di atas mengilhami banyak inovasi teknologi informasi yang terus berkembang hingga saat ini. Mungkin zaman dulu akan sulit dinalar kejadian seperti kirim atau memindah dokumen secara kilat, tetapi perkembangan teknologi sudah tak mengherankan dengan adanya sms (pesan cepat) yang mampu mengirim pesan/gambar dalam hitungan detik. Akhirnya kini banyak sekali informasi  dari berbagai penjuru dunia yang dapat diakses via internet dalam hitungan detik saja.

Adanya  teknologi informasi yang semakin berkembang pesat, memang sangat membawa kemajuan dalam berbagai bidang. Salah satunya pada bidang pendidikan telah mampu menyelenggarakan ANBK. Dengan diadakannya ANBK tersebut tentunya dapat membantu program pendidikan dalam mengasah kemampuan literasi, numerasi, dan karakter pada peserta didik.

Di samping ANBK dikelola oleh pusat, program ini mampu memukul rata sejumlah materi dan berbagai soal dengan berbagai tingkat kesukaran pada peserta didik yang tersebar di seluruh Indonesia. Sehingga, harapannya ke depan peserta didik di masa yang akan datang mampu memiliki kemampuan yang maksimal baik dari segi literasi, numerasi, dan karakter yang dapat dikembangkan di dunia kerja nantinya. Oleh karena itu, program ini memang diakui sebagai salah satu langkah yang solutif dan efektif  dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Kedua adalah kesiapan materi, dalam AKM peserta didik tidak hanya difokuskan dalam menghafal rumus saja. Namun permasalahan yang muncul dalam AKM berupa pemecahan kasus dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan literasi dan numerasi. Sehingga persiapan yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan menyisipkan soal-soal latihan literasi dan numerasi selama pembelajaran untuk membiasakan peserta didik mengerjakan soal-soal AKM.

Tahun ini adalah tahun pertama SMP IT Insan Mulia maupun sekolah lainnya melaksanakan asesmen nasional sehingga banyak peserta didik yang masih beradaptasi dengan soal-soal AKM. Apalagi dimasa pandemi ini kondisi anak dan proses pembelajaran belum maksimal dalam persiapan latihan-latihan soal AKM.

Ketiga adalah persiapan mental siswa, hal pertama yang di lakukan adalah memberikan pengarahan kepada peserta didik mengenai apa itu ANBK melalui zoom meeting untuk di diskusikan bersama, mengumpulkan murid untuk memberikan pembekalan dalam proses pelatihan penggunaan aplikasi. kemudian dari kegiatan ini guru memberikan pemahaman terlebih dahulu kepada siswa serta membuat suatu kesepakatan kelas didalam menggunakan gadget/Perangkat komputer di saat proses pelatihan berlangsung, hal ini di lakukan supaya di saat proses pelatihan semua siswa bisa fokus ke aplikasi yang di gunakan atau di bahas.

Sehingga peserta didik tidak merasa gugup atau minder di saat proses asesmen dengan pembiasaan dan memahaman TIK terlebih dahulu sehingga tingkat kesulitan murid bisa di minimalis.

Semoga dengan adanya ANBK peserta didik akan mulai bertahap dan terbiasa untuk menganalisis masalah secara matematis maupun literasi. Sehingga, bisa mendukung tercapainya visi SMP IT Insan mulia : menjadi pemimpin cendekia berkarakter qur’ani, berwawasan global dan peduli lingkungan.

Oleh Ustazah Siti Nur Afifah, S.Pd

Tebarkan Kebaikan