Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصابِرُوا وَرابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (200)
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kalian beruntung. (QS.Ali Imran:200)
Apapun yang dikaruniakan Allah kepada kita berupa kesenangan maupun kesusahan harus senantiasa diikuti dengan kesabaran. Sabar dalam menerima takdir Allah, sabar dalam meniti jalan kebenaran, sabar dalam berbagai kondisi yang dihadirkan Allah dalam kehidupan hamba-Nya.
Sejarah orang-orang terdahulu dipenuhi dengan kesabaran yang sangat. Bahkan kesabaran di atas kesabaran. Karena memang sabar itu tidak ada batasnya.
Ketika kesabaran itu mampu menyertai kehidupan seorang manusia, maka Allah akan memberikan hikmah-Nya berupa keberuntungan.
Diantara sederet manusia-manusia yang sukses meniti kesabaran itu….
Nabi Yusuf as, dari rengkuhan keluarga yang membahagiakan harus terbuang di dalam sumur karena ulah saudaranya sendiri. Setitik harapan yang datang dengan bantuan satu rombongan yang mau mengambil air minum, namun harapan itu tinghallah harapan. Yusuf dibawa ke kota dan dijual kepada seorang penguasa. Berharap hidupnya akan bahagia di istana, namun ternyata justru fitnah dari istri penguasa dan pengadilan yang tidak memihak kepada kebenaran yang menjadikan ia dijebloskan ke penjara. Demikianlah, ujian demi ujian berlalu dalam balutan kesabaran seorang Yusuf as sampai akhirnya Allah karuniakan kepadanya kemuliaan menjadi al azis yang berhasil menyelamatkan negara dari kebangkrutan.
Al quran juga mengisahkan kepada kita tentang kesabaran seorang Nabi Ayyub as. Seorang Nabi yang dikarunia Allah dengan ujian kesabaran berupa sakit yang tidak sebentar. 10 tahun dalam sakitnya sampai Allah pisahkan dengan orang-orang tercinta, namun beliau tetap teguh. Bahkan ketika diminta berdoa beliau bersikukuh karena malu dengan limpahan nikmat Allah yang terlalu banyak untuk dibandingkan dengan sakit yang baru sebentar dirasakan. Kesabaran yang luar biasa ini mengantarkan beliau menjadi manusia yang dijadikan rujukan untuk belajar kesabaran yang berlipat.
Begitulah, kisah-kisah manusia luar biasa ini diabadikan Allah di dalam Alquran agar dijadikan ibrah oleh manusia-manusia yang hidup sesudahnya.
Sampai kapan bersabar? Sampai Allah menempatkan kita dalam barisan orang-orang yang beruntung. Kadangkala Allah hanya ingin melihat sampai sejauh mana keyakinan kita kepada-Nya. Sampai sejauh mana kita mau tersungkur memohon seraya meyakini bahwa diri ini lemah dan Dialah satu-satunya sang maha kuat.
Sabar itu harus berlipat
Sabar itu tiada batas
Sabar itu mulia
Allahu a’lam.
Punthuk Setumbu, Magelang
30 Juni 2019
Nanangpati@yahoo.co.id