SIAPA YANG MENDAPAT SYAFAAT AL QURAN?

Rasulullah saw. bersabda :

ِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ َياْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ قَالَ فَيُشَفَّعَانِ

Dari Abdullah bin ‘Amru, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Puasa dan Al Qur’an kelak pada hari kiamat akan memberi syafa’at kepada seorang hamba. Puasa berkata: Duhai Rabb, aku telah menahannya dari makanan dan nafsu syahwat di siang hari, maka izinkahlah aku memberi syafa’at kepadanya. Dan Al Qur’an berkata: aku telah menahannya dari tidur di malam hari, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya. Beliau melanjutkan sabdanya: maka mereka berdua (puasa dan Al Qur’an) pun akhirnya memberi syafa’at kepadanya.” HR. Ahmad

Saudaraku, ahlul Quran.
Kita semua yakin bahwa Alquran akan memberikan syafaatnya kepada orang-orang yang setia dengannya. Siapa dia? Tentunya bukan sekedar orang yang menyimpan Alquran di dalam rumahnya tanpa pernah dibaca. Bukan juga orang yang menghafal Alquran, namun terlena dengan yang lainnya sehingga Alquran yang sudah ada di dalam dadanya menjadi sia-sia.

Alquran mempunyai kriteria orang-orang yang layak mendapatkan syafaatnya. Diantara kriteria itu adalah orang yang menghabiskan waktu malamnya dengan membaca Alquran. Orang-orang ini rela menukar kesenangan dirinya. Di waktu yang paling enak untuk beristirahat, dimana tubuh sudah mulai lelah, mata sudah mulai mengantuk, orang-orang di sekitarnya sudah terlelap, namun orang-orang ini rela meninggalkan semua kenikmatan itu demi kebersamaannya dengan firman-fiman Allah Yang Maha Mulia. Kecintaannya terhadap Alquran menjadikannya rela kehilangan waktu tidurnya.

Dalam sejarah para sahabat dan ulama-ulama terdahulu kita dapatkan banyak orang-orang seperti ini. Sahabat Usman bin Affan ra. yang sering melalui malamnya bersama Alquran, bahkan di penghujung hidup beliau, ketika para pemberontak menghampiri untuk membunuhnya, beliau dalam kondisi asyik bersama Alquran.

Kita juga bisa melihat kisah Abbad bin Bisyr ra. yang menghabiskan waktu jaganya di medan jihad dengan salat malam yang panjang. Bahkan ketika tiga kali anak panah menembus tubuhnya seakan beliau enggan meninggalkan kenikmatan bersama Alquran. Sehingga komentar beliau bahwa kalau tidak khawatir menyia-nyiakan amanah (tugas berjaga), maka tidak akan memutus kenikmatan tilawah Alquran dalam solatnya tersebut.

Kita juga mengenal para ulama semisal Imam Hanafi yang selama 40 tahun kehidupannya tidak pernah meninggalkan qiyamullail, melaksanakan solat subuh dengan wudhu solat isyak. Apa yang beliau lakukan? Beliau menghatamkan Alquran dalam 1 rakaat qiyamullailnya.

Ya ahlal Quran, begitulah kisah manusia-manusia mulia yang rela meninggalkan kesenangan duniawinya demi mendekat dengan Alquran. Bagaimana dengan kita? Kalau toh belum mampu seperti mereka, mari mencoba mencontoh sedikit demi sedikit kebaikan mereka.

  • Jangan katakan tidak ada waktu untuk Alquran sedangkan untuk banyak urusan duniawi yang kita selesaikan
  • Jangan katakan sibuk sehingga tidak sempat membaca Alquran, sedangkan waktu untuk gadget kita bisa dihitung banyaknya
  • Jangan katakan tubuhku capek, males baca Alquran, sedangkan untuk hal-hal yang mubah terus kita mampu kita kerjakan

Manusia-manusia mulia itu juga mempunyai kesibukan yang bisa jadi lebih banyak dari kesibukan kita. Namun mereka mempunyai startegi yang jitu. Mereka menukar waktu istirahatnya untuk Alquran yang dicintainya.
Kalau membaca Alquran 1 juz kira-kita membutuhkan waktu 30 menit, maka cukup kita undur waktu tidur kita atau kita ajukan waktu bangun kita 30 menit. Atau bisa juga kita undur waktu tidur kita 15 menit dan kita bangun lebih awal sekitar 15 menit. Sederhana kan!!!

Semoga hal kecil ini bisa kita jadikan alasan di sisi Allah sehingga Alquran berkenan memberikan syafaat kepada kita semua. Semoga kita layak dimasukkan dalam golongan ahlul Quran, ahlullahi wa khasshatuhu. Keluarga Allah dan orang-orang yang spesial di sisi-Nya.


Pati, 4/4/2020
Pelayan SMPIT Insan Mulia Boarding School Pati, Jateng
nanangpati@yahoo.co.id

Tebarkan Kebaikan