======================
Allah swt berfirman :
(وَلَقَدۡ یَسَّرۡنَا ٱلۡقُرۡءَانَ لِلذِّكۡرِ فَهَلۡ مِن مُّدَّكِرࣲ)
Artinya : Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran [Surat Al-Qamar 17]
Janji siapa lagi yang harus kita yakini kebenarannya selain janji Allah SWT. Dia yang telah menurunkan Alquran dengan berbagai keistimewaan dan kemudahan yang ada di dalamnya. Siapapun dia, bagaimanapun kondisinya, apapun bahasa sehari-harinya, semua berpeluang untuk menjadi Hafidh Alquran. Sejarah telah mencatat bahwa dari Mekah, dengan bahasa Arab Alquran tersebar ke seluruh penjuru dunia, hingga lidah orang Jawa, Bugis, Papua-pun dengan mudah membaca kitab ini. Kita juga ditunjukkan dengan sosok-sosok fenomenal yang mampu menghafal dan memahami Alquran walaupun dalam keterbatasannya. Husein Thabathabai, seorang anak kecil dari Iran yang mampu memahami kandungan Alquran dengan sangat detil. Dari panggung Hafidz Indonesia 2019 kita ditunjukkan dengan sosok Naja, seorang anak yang lumpuh otak namun mampu hafal Alquran, bahkan dalam waktu yang relatif singkat. Dari penderita tuna netra tak terhitung yang juga bisa menghafal Alquran. Semua fenomena ini hendaknya menambah keyakinan kita bahwa Alquran memang dimudahkan.
Namun, ada orang yang merasa kesulitan menghafal surat atau ayat tertentu. Atau ada yang bersemangat menghafal, namun di beberapa bagian ayat atau surat merasa berat, bahkan banyak yang “kapok” menghafal karena merasa apa yang dihafalkannya susah nempel. Untuk menjawab ini, mari kita renungi beberapa hal berikut ini.
Hafalkah anda berapa ruangan yang ada di rumah anda? Atau ingatkah anda diposisi sebelah mana meletakkan galon air minum? Tentu dengan mudah anda akan menjawabnya, bahkan dengan sangat detil disebelah mana, dekatnya ada apa, jarak antara galon dengan kamar berapa meter, sangat detil.
Atau bisakah anda membayangkan kampus dimana anda kuliah dulu? Pasti masih ingat dengan sangat detil. Dimana kantin langganan yang murah meriah dan bersahabat dengan dompet mahasiswa. Dimana letak gedung rektorat, perpustakaan, dan lainnya.
Sekarang, bisakah anda menyebutkan ada apa di sebelah Utara gedung putih. Tentung tidak bisa, sebab anda belum pernah sampai ke Amerika.
Bagi anda yang sudah pernah haji atau umrah, tentu bisa menceritakan kondisi Masjidil haram lengkap dengan pasar yang jadi langganan belanja walaupun tidak bisa detil per bangunan, jaraknya apalagi pernak-perniknya.
Saudaraku, begitu gambaran menghafal Alquran. Kalau anda sering membaca ayat atau surat yang sedang anda hafal, maka karakter ayat akan mudah anda ingat. Letaknya di halaman sebelah kanan atau kiri, di atas atau di bawah semua terbayang. Bahkan bacaan “wa” atau “fa” sangat terbayang. Ibarat anda mendeskripsikan kondisi rumah anda sendiri.
Namun apabila anda baru sekali menghafal, ibarat baru sekali sampai ke Mekah, maka anda hanya bisa menghafal bagian-bagian tertentu saja, belum mampu mengingat dengan detil ayat tersebut. Kadang kebalik, “wa” dibaca “fa”, bahkan bisa jadi melompat ke surat lain. Tentu ini hal yang wajar, sebab ibarat dolan ke Jakarta anda baru beberapa kali saja. Solusinya, sering-seringnya dolan ke Jakarta sehingga anda akan hafal jalur tol yang mengarah ke berbagai tujuan ini. Jangan kapok, namun ulang, ulang, dan ulangilah ayat-ayat itu sampai terbayang di benak anda letak ayat bahkan huruf dan harakatnya. Tanpa perlu dihafal, kalau pengulangan itu terjadi puluhan, bahkan ratusan kali otomatis anda akan mempunyai hafalan yang sangat lancar.
Kalau anda baru sekali membaca kok belum hafal, santuy aja. Ibarat anda baru mendengar gedung putih di Amerika, wajar saja kalau belum tahu kondisinya. Jangankan ditanya sebelah utaranya, warnanya betul-betul putih atau ada lainnya anda juga tidak tahu. Ulang, ulang, dan ulangilah….niscaya anda akan hafal !!!
Marilah kita mengambil pelajaran dari surat Al Fatihah. Betapa setiap kita sangat hafal surat itu, kenapa? Sebab setiap hari minimal 17 kali anda membacanya di dalam shalat. Saking hafalnya bisa jadi andapun akan dengan mudah mengingat ayat-ayatnya walaupun diacak dari belakang. Lihat pula ibu-ibu jamaah Yasinan yang setiap malam Jumat bertemu, bersama-sama.membaca surat Yasin. Mungkin, diantara mereka juga ada yang belum lancar, bahkan tidak bisa membaca huruf hijaiyah. Namun karena rutinitasnya mengulang, maka merekapun menjadi hafal surat Yasin. Bagaimana kalau surat Al Mulk dibaca 17 kali setiap hari? Bagaimana kalau Al Baqarah diulang setiap hari? Tentu anda akan semakin memahami karakter surat-surat itu lengkap dengan memahami kemiripannya . Ibarat anda sering bepergian ke sebuah kota, andapun akan hafal gang demi gang, gedung demi gedung, bahkan warung kuliner yang menjadi favorit banyak orang walaupun berada di gang sempitpun anda akan dengan mudah mengingatnya.
Jadi, kesimpulannya tidak ada ayat yang susah dihafal. Kurangnya kita mengulang itu yang menjadikan sulitnya hafalan nempel di kepala. Pribadi yang cepat bosen, baru membaca tiga kali serasa sudah lama sekali. Bersabarlah, pengulangan demi pengulangan akan menjadi pahala yang banyak sebagaimana Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk berdzikir dalam jumlah yang banyak.
(یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱذۡكُرُوا۟ ٱللَّهَ ذِكۡرࣰا كَثِیرࣰا)
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. [Surat Al-Ahzab 41]
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷
Pati, 5/8/2021
Pelayan SMPIT Insan Mulia Pati
Fullday and Boarding School
♾️ nanangpati@yahoo.co.id ♾️