TERUSLAH BERSAMA AL QURAN (bag. 2)

Wahai para penghafal Alquran, hanya karena rahmat Allah-lah Alquran masih terjaga dalam dirimu.
Wahai kaum muslimin semua, hanya karena rahmat Allah-lah Alquran masih ada di sisimu.
Kalau Allah mau tentulah Dia sangat kuasa untuk mengambil Alquran dari kehidupan ini. Bisa dibayangkan, kalau Alquran tercabut dari dalam diri…tidak lagi tertarik untuk membacanya, tidak lagi indah qiyamullail bersamanya, tidak lagi merdu mendengar lantunannya, tidak lagi terhibur dengan limpahan pahalanya bahkan bisa jadi tidak ada lagi rahmatnya dalam kehidupan. Maka Allah katakan “kecuali rahmat dari Tuhanmu”. Inilah besarnya kasih sayang Allah kepada kita. Dan sesungguhnya kondisi indah dalam naungan rahmat-Nya inilah yang kita minta dalam do’a kita :

اللهم ارحمنا بالقران واجعله لنا اماما ونورا وهدى ورحمة اللهم ذكرنا منه ما نسينا وعلمنا منه ما جهلنا وارزقنا تلاوته اناء الليل واطراف النهار واجعله لنا حجة يا رب العالمين

Ya Allah sayangilah kami dengan Alquran, jadikanlah dia imam sekaligus cahaya dan petunjuk serta rahmat bagi kami. Ya Allah ingatkan kami bila lalai darinya dan bimbinglah kami dari apa yang tidak kami ketahui. Dan karuniakan kepada kami agar bisa membacanya sepanjang siang dan malam kami. Jadikanlah dia petunjuk wahai Tuhan sekalian alam

Lihatlah, betapa kerinduan akan kasih sayang Allah itu terungkap dalam bait-bait doa yang terus dilantunkan setiap saat oleh para perindu Alquran.

Agar kuat Berinteraksi bersama Alquran (membaca, menghafal, tadabbur, mengamalkan dan mendakwahkan) tentunya harus dilandasi motivasi yang kokoh. Dan tidak ada motivasi yang paling kokoh kecuali karena ketaatan kepada-Nya. Kita memang disuruh membacanya sebagaimana firman-Nya :

وَأَنْ أَتْلُوَ الْقُرْآنَ فَمَنِ اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ وَمَنْ ضَلَّ فَقُلْ إِنَّمَا أَنَا مِنَ الْمُنْذِرِينَ (92)

Dan supaya aku membacakan Al-Qur’an (kepada manusia). Maka barang siapa yang mendapat petunjuk, maka sesungguhnya ia hanyalah mendapat petunjuk untuk (kebaikan) dirinya; dan barang siapa yang sesat, maka katakanlah, “Sesungguhnya aku (ini) tidak lain hanyalah salah seorang pemberi peringatan.” QS. An Naml : 92

Perhatikanlah saudaraku, tugas kita hanyalah membacakan Alquran. “Yatlu” artinya membaca dengan penuh pemahaman. Hal ini yang akan mendatangkan petunjuk sehingga kita selalu berada di jalan yang indah ini. Dengan memahami Alquran kita akan dapat menemukan panduan kehidupan yang bisa mengantarkan kepada kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat. Inilah cara menjadikan Alquran sebagai sarana tarbiyah diri kita.

Namun, bisa jadi sebagian orang merasa kehabisan nafas ketika berinteraksi bersama Alquran. Merasa malas membaca sehingga Alquran hanya menjadi hiasan almari di rumah maupun di masjid-masjid kita. Merasa capek menghafal karena yang dihafal selalu hilang, gak lancar-lancar. Agar kita terus bersemangat, Maka harus kembali ke konsep awal bahwa tugas kita adalah membaca.

Saudaraku pecinta Alquran…kalau sudah membaca tapi lupa lagi, kalau sudah menghabiskan waktu mengulang-ulang tapi tidak lancar juga, kalau sudah intensif bersama Alquran namun belum berhasil juga mengapa harus sedih, apalagi frustasi dan kemudian meninggalkan Alquran. Bukanlah Allah melihat usaha kita, tidak menuntut hasil dari kita. Bukankah dengan membaca berulang-ulang berarti sudah mendapatkan janji Rasulullah yang setiap hurufnya akan dibalas satu kebaikan dan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Dengan menghabiskan waktu mengulang-ulang hafalan, bukankah berarti kita berhasil mengisi waktu/umur kita dengan banyak kebaikan. Dengan intensif bersama Alquran bukankah berarti kita berhasil berhasil menjaga diri dari membuang-buang waktu dengan kemaksitan. Kesedihan apalagi yang menjadikan kita harus meninggalkan keindahan ini. Teruslah istiqamah bersama Alquran yang mulia. Bukankah ada syair yang mengatakan :

ان لم تكن صالحين فتشبهوا بالصالحين

Jika kamu belum termasuk menjadi orang solih, maka berupayalah menyerupai orang solih

Indah bukan, hilangkan kegundahan, lanjutkan kebaikan-kebaikanmu, niscaya Allah akan memberikan rahmat-Nya kepadamu. Dengan istiqamah dan terus mengulang niscaya Allah akan melancarkan hafalanmu pada saatnya nanti

Tugas kita hanyalah mengabdi kepada-Nya, membuat amal-amal kebaikan yang mendatangkan turunnya rahmat-Nya, mengisi umur yang pendek ini dengan sebanyak-banyaknya bekal utk melanjutkan ke akhirat. Insyaallah, semoga Alquran yang ada di dalam dada kita mampu mendatangkan beragam keindahan yang bisa menyertai kehidupan yang fana ini serta mampu mengantarkan kita ke dalam keindahan surga yang abadi. Amin.

===================
Sragen, 28/12/2019
Disarikan dari taujih Ust KH. Abdul Azis Abdurrauf, Lc. Alhafidz
Dalam pembukaan Pelatihan Menghafal Alquran tingkat Jatim, Jateng dan Yogya.

Tebarkan Kebaikan