====================
Inspirasi Qur’ani
Membangun Keluarga Samawa
06 Ramadhan 1443 H
08 April 2022 M
Allah swt berfirman :
{ وَأَنكِحُوا۟ ٱلۡأَیَـٰمَىٰ مِنكُمۡ وَٱلصَّـٰلِحِینَ مِنۡ عِبَادِكُمۡ وَإِمَاۤىِٕكُمۡۚ إِن یَكُونُوا۟ فُقَرَاۤءَ یُغۡنِهِمُ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦۗ وَٱللَّهُ وَ ٰسِعٌ عَلِیمࣱ }
Artinya : Dan kawinkanlah orang-orang yang sendiri di antara kalian, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahaya kalian yang lelaki dan hamba-hamba sahaya kalian yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. [Surat An-Nur: 32]
Membaca tema ini, semoga tidak menjadikan para bujang berkecil hati. Hehe…tidak ada maksud lain, kecuali mencoba menyelami mutiara-mutiara yang terkandung di dalam ayat-ayah Allah swt yang indah. Salah satu hal yang menakutkan bagi seorang laki-laki pada umumnya adalah “mau tak kasih makan apa istriku, lha wong hidup sendiri saja gak mapan-mapan”. Yang pernah mengalami, ayo senyum dikit. 🤭
Saudaraku….tidak ada satu dalilpun yang menjelaskan bahwa menikah itu menjadi sebab Rizki menjadi macet. Yang ada justru Allah swt menjanjikan bahwa Dia akan mencukupkan Rizki orang yang menikah. Untuk semakin menambah keyakinan kita kepada ayat Al Qur’an, mari kita bahas hal ini dari dua sisi.
Pertama, bahwa rizki itu tidak terbatas pada uang, rumah, kendaraan atau hal-hal lain yang berbentuk materi. Semua karunia Allah swt adalah bagian dari rizki yang dianugerahkan kepada hamba-Nya, bisa berupa kesehatan, kecerdasan, kelapangan waktu, kebahagiaan, dan sebagainya. Coba kalau kita diberikan uang banyak tapi sakit-sakitan, susah bukan? Maka, mari kita luruskan persepsi bahwa. Kaya itu bukan di materi, tapi ada di hati. Kondisi jiwa mampu menikmati apa yang ada pada dirinya kemudian dioptimalkan untuk sebaik-baik penghambatan kepada-Nya, itulah kekayaan yang hakiki. Rasulullah saw bersabda :
“Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina’) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi, kuncinya adalah menikmati apa yang ada. Betapa bahagianya kalau dengan pasangannya, kemana-mana berdua walaupun dengan motor butut. Untuk para jomblo, jangan katakan “aku bahagia walaupun sendiri” lo ya. Truck aja ada gandengannya, masak kamu gak punya gandengan.😂 Dalam kontek Ruhani, ketenangan jiwa, terhindar dari maksiat, dan peluang melakukan ibadah dalam rumah tangga tentunya ini menjadi salah satu definisi kekayaan yang didambakan.
Kedua, mari kita berlatih untuk 100% meyakini semua firman Allah swt. Semua janji-Nya pasti benar. Demikian pula terkait jaminan kecukupan ini. Ketika Allah swt memerintahkan kepada para bujang untuk menikah, tentu sangat tidak mungkin kalau Dia ingin menyengsarakan hamba-Nya. Apalagi kalau perintah itu diikuti dengan jaminan Dia yang akan mencukupkan, masihkah ada keraguan di dalam hati? Tidak hanya Tuhan penguasa semesta alam yang memerintahkan untuk menikah, manusia paling mulia, Rasulullah saw juga begitu menganjurkan bagi para jomblo untuk segera menikah. Bahkan beliau melarang umatnya menjomblo (tidak menikah). Beliau bersabda :
Dari Anas bin Malik berkata; Rasulullah ﷺ memerintahkan untuk menikah dan melarang membujang dengan keras dengan bersabda, “Menikahlah dengan orang yang penyayang dan subur. Sesungguhnya saya bangga dengan jumlah yang banyak di hadapan para nabi pada hari kiamat” (HR. Ahmad)
Apa jaminannya? Allah swt sendiri yang memberi jaminan, ketika ada keimanan di dalam dada maka Dia akan mencukupkan kebutuhan hamba-Nya dalam berumahtangga.
Melihat hadis ini, maka tidak ada alasan untuk menunda-nunda pernikahan bagi siapapun yang sudah siap menikah. Janganlah hanya gara-gara merasa belum mempunyai harta menjadikan tidak segera menikah. Bukankah Rasulullah saw pernah menikahkan seorang sahabat yang tidak mempunyai apapun. Bahkan sekedar membayar maskawin saja tidak punya sehingga digantikan dengan membaca Al Qur’an sebagai maskawinnya.
Dalam sebuah riwayat dari Sa’id ibnu Abdul Aziz beliau mengatakan bahwa telah sampai suatu berita kepadanya bahwa Abu Bakar As-Siddiq ra. pernah mengatakan, “Bertakwalah kalian kepada Allah dalam menjalankan apa yang Dia perintahkan kepada kalian dalam hal nikah, niscaya Dia akan memenuhi bagi kalian apa yang telah Dia janjikan kepada kalian, yaitu kecukupan.” Allah swt telah berfirman: Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. (An-Nur: 32)
Dalam riwayat lain dari Ibnu Mas’ud, bahwa ia pernah mengatakan, “Carilah kecukupan dalam nikah, karena Allah swt telah berfirman: ‘Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya’ (An-Nur: 32).”
Begitulah keyakinan orang-orang terdahulu yang merupakan cerminan keimanan mereka terhadap semua janji Tuhannya. Bagaimana dengan anda? Semoga juga sudah semakin mantap menatap masa depan dengan menikah. Kalau masih ragu juga, khawatirnya ada yang error dalam keimanan kita kepada ayat-ayat Allah swt.
Tidak hanya Allah swt yang menjamin akan kecukupan keluarga kita, Rasulullah saw juga memberikan jaminan bahwa orang-orang yang dengan lurusnya niat memberanikan diri untuk menikah, maka Allah swt akan menjadi penolongnya. Dari Abu Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:
“ثَلَاثَةٌ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَوْنهم: النَّاكِحُ يُرِيدُ الْعَفَافَ، والمكاتَب يُرِيدُ الْأَدَاءَ، وَالْغَازِي فِي سَبِيلِ اللَّهِ”
Ada tiga macam orang yang berhak memperoleh pertolongan dari Allah, yaitu orang yang nikah karena menghendaki kesucian, budak mukatab yang bertekad melunasinya, dan orang yang berperang di jalan Allah. (Ahmad)
Begitulah saudaraku, ayat ini begitu indah memberikan inspirasi kepada setiap orang yang beriman bahwa menikah adalah sebuah solusi. Dengan pernikahan banyak kebaikan yang terbuka. Dan jangan pernah membayangkan anda akan menikah setelah kaya, karena tidak ada ceritanya bujang kaya raya. Yang ada adalah mari kita yakini firman Allah swt dan dengan bismillah pinanglah wanita pujaan anda, insyaallah anda agar kaya.
====================
Pati,
Pelayan SMPIT INSAN MULIA PATI
Fullday and Boarding School
nanangsmpit@gmail.com