Selesai romadhon! Untung, Rugi, ataukah Celaka ?

Bulan romadhon tahun ini mari kita sambut dengan penuh suka cita karna bulan romadhon merupakan bulan yang penuh berkah, penuh rohmat dan ampunan. Dimana pada bulan ini banyak masyarakat yang meningkat semua aktifitas ibadahnya, seperti menambah tilawah, melaksanakan sholat tarawih, melaksanakan zakat, shodaqoh, puasa dll. Yang semua ini dilakukan dengan penuh harapan mendapatkan keberkahan di bulan romadhon.

Sebagaimana tertera dalam Q.S Al baroh 183

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”


Bulan Romadhon merupkan yang istimewa di bandingkan dengan bulan-bulan yang lainnya karena di bulan Romadhon kaum muslimin di wajibkan untuk berpuasa satu bulan penuh, di bulan ini juga diturunkannya Al Qur’an sebagai pedoman bagi seluruh umat manusia, terutama umat islam.

Jangat lewatkan bulan Romadhon ini belalu begitu saja tanpa kita melakukan peningkatan amal ibadah dan berbuat baik kepada sesame, agar kita nantinya bisa mendapatkan gelar yang paling tinggi di sisi Allah yaitu gelar Muttaqin ( orang yang bertaqwa) dan kita tergolong orang yang untung bukan orang yang merugi apalagi celaka, sebagaimana Hadits yang diriwayatkan oleh al hakim

من كان يومه خيرا من امسه فهو رابح. ومن كان يومه مثل امسه فهو مغبون. ومن كان يومه شرا من امسه فهو ملعون.( رواه الحاكم)

“Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka.” (HR. Al Hakim).

Dari hadits tersebut bisa menjadi motivasi kita semua sebagai  umat muslim, untuk berlomba-lomba dalam kebaikan akan termasuk orang yang beruntung.

Bagaimanakah menjadi orang yang beruntung di bulan Romadhon ini, yaitu dengan meningkatkan semua amal ibadah kita, seperti baca al Qur’an yang biasanya sebelum bulan romadhon kita baca al Qur’an sehari satu juz maka tingkatkanlah bacaanya menjadi 2- juz perhari, yang sebelum bulan puasa kita jarang sholat malam, jarang shodaqoh, jarang dzikir, bermain Hp, dll, maka  tingkatkanlah untuk rajin sholat malam, sering shodaqoh, perbanyak dzikir, kurangi main HP dan perbanyak amal ibadah lainnya.

Jangan sampai kita jadi orang yang merugi, bagaimanakah orang yang merugi itu, yaitu orang yang pada saat ini perilaku/ amal ibadahnya sama seperti bulan/ hari kemaren. Atau bulan romadhon ini sama seperti romahon kemaren, tidak ada peningkatan dalam perilaku atau amal ibadahnya. Itu termasuk golongn orang yang merugi.

Dengan perbuatan / amal ibadah yang sama dengan bulan kemaren saja itu termasuk kategori orang yang merugi, bagaimana kalau perbuatan/ amal ibadah kita kurang dari hari/ bulan kemaren?

Kalau perilaku/ amal ibadah kita hari ini  kurang dari hari/ bulan kemaren maka itu termasuk golong orang yang celaka. Bagaimana kategori orang yang celaka, yaitu yang hari / bulan ini  lebih buruk perilakunya, kurang amal ibadah dan perbuatan baiknya di bandingkan dengan hari/ bulan kemaren. Naudzubillah tsumma naudubillah, semoga kita tidak termasuk golongan orang yang merugi apalagi golongan yang yang celaka.

Untuk itu mari kita tingkatkan perilaku dan amal ibadah dan perbuatan baik di bulan romadhon ini, seper halnya mentargetkan tilawah minimal 3 juz setiah hari atau minimal bisa khatam 3x selama bulan romadhon ini, meningkatkan sholat malam kita setiap habis sahur membiasakan sholat malam walaupun 2 rekaat, memperbanyak berbuat baik/ membantu saudara kita, memperbanya shodaqoh, dan amal ibadah lainnya. Sehingga di bulan romadhon ini kita tergolong golongan orang yang beruntung sebagaimana (HR. Al Hakim) diatas.

Terimakasih.

Oleh Ust. Mohamad solichin

Tebarkan Kebaikan