SPIRIT GOWESER BAGI PENGHAFAL AL QURAN

==========================

Saudaraku para ahlul Qur’an, pernahkan anda memperhatikan bagaimana para pecinta sepeda berusaha dengan sebaik-baiknya untuk bisa menyalurkan hobinya tersebut? Lihatlah, ada beberapa hal yang bisa kita teladani dari mereka.

1. Berbekal dengan sebaik-baiknya

Perhatikanlah wahai saudaraku, para goweser sejati mempersiapkan semua perangkatnya dengan sebaik-baiknya. Tidak tanggung-tanggung, mereka membelanjakan uang yang tidak sedikit untuk membeli sepeda. Bahkan, untuk memenuhi aksesoris, merekapun berburu ke berbagai toko yang menyediakan fasilitas itu demi penampilan yang elegan.

Seorang penghafal Alquran, sudah sepatutnya melaksanakan “hobinya” tidak seadanya saja. Hendaknya dia membekali diri dengan berbagai hal yang bisa mendukung tercapainya cita-cita sebagai penghafal Alqur’an. Bagi orangtua yang menginginkan anaknya menjadi penghafal Alquran, maka hendaknya mencari pesantren yang terbaik, guru terbaik, lingkungan terbaik. Di sini, hendaknya biaya pesantren tidak menjadi perhatian utama demi meraih cita-cita yang mulia. Jangan sampai kalah dengan para goweser, untuk urusan dunia saja mereka rela menghabiskan uang berjuta-juta, bagaimana kalau untuk menjadi manusia terbaik, manusia yang akan mendapatkan kedudukan istimewa di surga yang paling tinggi, manusia yang akan memberikan syafaat untuk bagi keluarganya.

Secara teori menghafal, untuk mendukung mudahnya mengingat, gunakan mushaf yang standar. Umumnya para penghafal alquran suka menggunakan mushaf pojok yang setiap ayatnya berakhir dalam satu halaman. Hal ini bermanfaat untuk mempermudah memori dalam mengingat ayat demi ayat.

2. Pakai Pengaman

Tiak cukup dengan sepeda yang terbaru, para goweser juga membutuhkan berbagai pernak-pernik sebagai pengaman dalam menyalurkan hobinya. Mereka harus membeli kaos, kalau perlu seragam dengan komunitasnya. Demikian juga helm, bahkan lampu pengaman agar tidak terjadi kecelakaan. Itulah hobi.

Bagi para penghafal Alquran, harus menyiapkan berbagai pengaman agar bisa landing dengan baik sampai mendapat predikat ahlul Quran. Apa pengamannya? Fokuslah, hindari hal-hal yang tidak perlu dan tak bermanfaat. Khusus bagi para remaja, hindarkan diri dari pacaran. Ini hal tidak bermanfaat yang sering menjadikan runtuhnya cita-cita. Kurangi main game, sebab hanya menghabiskan waktu saja. Mending manfaatkan waktu untuk murajaah atau membaca buku yang bisa menambah kayakinan.

Hati-hati pula dengan HP. Kalau tidak pandai mengatur waktu, benda ini bisa menghilangkan waktu tanpa guna. Yang seharusnya bisa digunakan untuk menambah hafalan, murajaah, tilawah, karena sibuk dengan HP akhirnya waktunya habis tanpa ada prestasi yang berharga.

Bagi para penghafal Quran, penting juga menghiasi diri dengan berbagai macam ibadah mendekatkan diri kepada Allah swt. Bisa dengan memperbanyak dzikir, puasa, shalat sunah an memperbanyak do’a agar dengan semua ibadah itu Allah menurunkan rahmat-Nya dan memudahkan urusannya.

3. Menyediakan waktu khusus untuk hobi

Para goweser juga menyediakan waktu khusus untuk menyalurkan hobinya tersebut. Bagi yang suka gowes sepekan sekali, maka hari itu menjadi hari yang special. Tak ada agenda lain baginya di hari itu selain ketemu dengan teman-temannya dengan membawa sepeda, berekalana sampai kemana-mana. Itulah waktu yang istimewa yang begitu menyenangkan baginya.

Waktu bagi penghafal Alquran harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Harus ada waktu khusus, bukan waktu sisa. Sebab kalau hanya mengandalkan waktu sisa, maka tidak akan pernah tersisa. Karena mulianya Alquran, maka harus diutamakan diantara agenda-agenda yang lain. Kalau sudah datang waktunya bersama Alquran, maka agenda yang lain yang menyingkir demi mengejar cita-citanya. Selanjutnya, kalau sudah ketemu dengan agenda Alquran harus bertul-betul dinikmati, seakan tidak ingin berpisah dengan agenda yang begitu indah. Ada orang yang mendapatkan waktu setelah sebelum subuh, atau setelah subuh. Sebagain baru bisa mendapatkan waktu yang betul-betul senggang di siang atau sore hati. Intinya, kapanpun anda mendapatkan waktu yang special, jagalah, istiqomahlah, jadikan dia waktu wajib untuk Alquran.

Selain waktu wajib, manfaatkan juga waktu-waktu senggang yang memungkinkan bersama Alquran untuk memperkuat hafalan dengan tilawah, murajaah atau menambah hafalan.

4. Perjalanan itu Kadang Naik Kadang Turun

Rute goweser disepakati begitu menarik, bahkan kalau perlu memilih jalan yang penuh tantangan, di gunung, lembah, perbukitan dan menempuh jalan yang sangat panjang

Jangan pernah berfikir bahwa menghafalkan Alquran itu akan merasakan jalan yang mudah, indah tanpa ada halangan. Bersiap-siaplah anda akan menemukan semangat yang kadang menggebu, kadang menurun curam. Kadang menemukan ayat-ayat yang mudah, kadang menemukan ayat yang sangat mirip, susah dihafalkan.

Maka, bagi yang cinta Alquran, semua kendala itu bak pemandangan indah yang dihiasi dengan warna-warna hijau, kuning, biru, ibarat bunga yang sedang mekar merekah. Ketika menemukan ayat yang membutuhkan pengulangan yang lebih dia merasakan seakan melewati lokasi indah yang berulang-ulang sehingga tidak akan merasakan kebosanan walaupun mengulang berulang kali. Pengulangan ini selain menambah banyaknya pahala, juga secara otomatis akan melekatkan hafalan. Inti dari menghafal adalah membaca berulang-ulang. Semakin banyak pengulangan, semakin mudahlah ayat-ayat yang sulit, semakin lancarlah ayat yang sedang dihafal, semakin mantap pula hafalannya.

5. Berkumpul dalam Komunitas

Perjalanan gowes akan terasa lebih indah apabila bersama dengan teman-teman yang sehobi. Itulah yang menjadikan banyak sekali bermunculaan klub gowes.

Menghafal Alquran itu ibarat perjalanan yang sangat panjang. Tidak cukup satu dua tahun. Tidak hanya sepuluh dua puluh tahun, namun ini perjalanan sepanjang umur. Kalau para goweser, untuk menikmati urusan dunia saja membutuhkan komunitas agar lebih terasa asyiknya aktivitas duniawinya, maka para ahlul quran yang menapaki jalan mulia sampai surga, bagaimana mungkin akan menapaki jalan ini sendirian. Gak asyik dong!!! Maka, carilah teman. Berkumpullah dengan komunitas yang akan menjadikan anda betah menjalani proses menghafal ini, berkeluh kesah menyampaikan beban yang kadang menghampiri, atau bahkan sekedar bertahniah menyampaikan kabar keberhasilan agar teman yang lain ikut termotivasi. Komunitas ini juga berfungsi sebagai motivasi agar bisa muncul suasana fastabiqul khairat. Kalau di pondok pesantren insyaallah kondisi ini bisa diciptakan. Bagi yang tidak bisa di pondok pesantren, di masa sekarang tidak ada yang sulit. Kita bisa membuat komunitas melalui media sosial yang disana bisa menemukan teman yang senasib dan seperjuangan.

Allahummarhamna bil Quran.

=========================

Pati, 29 September 2020
Pelayan SMPIT INSAN MULIA BOARDING SCHOOL PATI, JATENG
nanangpati@yahoo.co.id

Tebarkan Kebaikan