Kekuatan Ikhlas

# Artikel Ramadhan

#Hari ke 4

Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokatuh…

            Di dalam sebuah hadits diceritakan, ketika Allah SWT menciptakan bumi sebagai cikal-bakal hunian manusia, para malaikat takjub karena bola bumi bergetar entah berapa skala Richter. Setelah Allah meletakkan gunung sebagai paku bumi, langsung bola bumi itu diam. Malaikat bertanya, “Ya Allah, masih adakah yang lebih hebat daripada gunung?” Allah menjawab masih ada, yaitu besi. Besi dapat meratakan bukit dan gunung. Setelah itu, malaikat bertanya “ Ya Allah, masih adakah yang lebih hebat daripada besi?”

Allah pun menjawab, masih ada, yaitu api. Api dapat mencairkan besi. Malaikat bertanya lagi “ Ya Allah masih adakah yang lebih hebat dari pada api?” Di jawab Allah masih ada, yakni air. “Air dapat mematikan api. Setelah itu malaikat bertanya, masih adakah yang lebih hebat dari pada air?” Allah kembali menjawab, masih ada. Yaitu angin. Angin dapat menguapkan air. Malaikat pun terus bertanya, “Masih adakah yang lebih hebat dari pada angin?”

Allah menjawab masih ada, yaitu orang-orang yang bersedekah tangan kanannya tidak ketahuan tangan kirinya, yakni orang-orang yang betul-betul ikhlas. Orang-orang ikhlas(mukhlisin) memiliki power atau kekuatan yang luar biasa. Mereka lebih hebat daripada gunung, besi, api, air, dan angin. Orang-orang ikhlas menjadikan power Allah sebagai kekuatannya. Kebanyakan mereka tidak popular di bumi, tetapi amat popular di langit.

Keikhlasan terbagi menjadi dua. Ada keikhlasan yang diupayakan oleh seorang hamba, dengan kata lain belum menjadi kebiasaan dalam kesehariannya, orangnya disebut mukhlish.

Ada juga keihkhlasan yang sudah menjadi kebiasaan seseorang. Maka orang ini disebut mukhlash, jamaknya mukhlashin. Mukhlish masih terpengaruh oleh faktor dari luar dan sewaktu-waktu masih bisa kemasukan unsur riya’. Terutama, saat seseorang menikmati banjir pujian terhadap prestasinya. Namun, yang kedua, tidak bergeming sedikitpun dengan faktor dari luar. Bukan dia yang berusaha untuk ikhlas, melainkan Allah yang proaktif untuk mengikhaskannya. Begitu hebatnya orang-orang yang mencapai derajat mukhlasin, sampai iblispun angkat tangan untuk menggodanya.

Seperti firman Allah;

Iblis berkata, “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik(perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang ikhlas (al mukhlashin) di antara mereka.” (Q.S Al-Hijr 39-40).

Orang yang sudah sampai ditingkat mukhlashin berarti sudah memiliki kemungkinan untuk muncul keajaiban di dalam dirinya. Sebab tidak mungkin orang itu sampai ke tingkat mukhlashin tanpa kedekatan diri dengan Tuhannya. Semoga Ramadhan kali ini membuahkan sikap mukhlash di dalam diri kita. Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokatuh…

Oleh : Ust Suyanto

Waka Bidang Kurikulum JSIT

SMPIT Insan Mulia Pati

Tebarkan Kebaikan