========================
Allah swt berfirman :
(فَسَقَىٰ لَهُمَا ثُمَّ تَوَلَّىٰۤ إِلَى ٱلظِّلِّ فَقَالَ رَبِّ إِنِّی لِمَاۤ أَنزَلۡتَ إِلَیَّ مِنۡ خَیۡرࣲ فَقِیرࣱ)
Artinya :
Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh, lalu berdoa, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.” [Surat Al-Qashash 24]
Ayat ini menyampaikam kisah yang sangat luar biasa agar kita mampu mengambil pelajaran. Seorang Nabiyullah, manusia pilihan Allah, bahkan dijuluki kalimullah karena menjadi salah satu hamba yang diajak bicara langsung oleh Allah swt. Namun, dalam kisah kehidupannya Allah berikan satu catatan sejarah yang sangat luar biasa.
Sesaat setelah beliau berseteru dengan Fir’aun, terpaksa beliau keluar dari Mesir demi menghindari tentara Fir’aun yang berusaha membalas dendam atas kematian seseorang dari kaumnya yang tanpa sengaja terbunuh oleh Musa as.
Tanpa persiapan apapun, Musa as. berlari menyelamatkan diri menuju arah kota Madyan. Tanpa mengetahui kemana akan menuju, beliau terus berlari tanpa alas kaki dan tanpa bekal makanan apapun. Selama tujuh hari perur beliau hanya diisi dengan daun yang bisa beliau ambil selama perjalanan. Setelah sampai di kota Madyan beliau berteduh di bawah pohon dalam kondisi kelaparan yang sangat dan kaki yang melepuh karena jauhnya perjalanan. Maka di bawah pohon itulah beliau berdoa : “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan SESUATU KEBAIKAN yang Engkau turunkan kepadaku.”
Do’a ini sangat luar bisa. Terlihat di sini bagaimana kecerdasan seorang Nabi dan bagaimana eratnya hubungan seorang hamba dengan Allah yang pemilik alam semesta. Lihatlah, dalam kondisi lapar yang sangat beliau tidak meminta agar diturunkan makanan sebagaimana Bani Israil. Beliau juga tidak minta rumah yang mempinyai kasur empuk agar bisa beristirahat dan menghilangkan letihnya. Namun, beliau memilih untuk meminta KEBAIKAN dari Allah.
Ternyata, pemilihan diksi ini mengandung makna yang sangat dalam, kebaikan ini memiliki rahasia yang luar biasa dalam menuntut kesuksesan Musa as. selanjutnya. Dan kebaikan ini cukup mewakili semua kesuksesan yang diinginkan Musa as.
Dalam tafsir Al Qurtubi disebutkan bahwa :
👉 Terkadang al khair bermakna makanan sebagaimana kebutuhan Musa as. pada saat itu.
👉 Terkadang al khair bermakna harta sebagaimana firman Allah in taraka khairanil washiyyatu (QS. Albaqarah:180)
👉 Terkadang al khaira juga bermakna kekuatan sebagaimana firman Allah a hum khairun am qaumu tubba’ (QS. Ad Dukhan : 37)
👉 Termasuk dalam makna khair ini juga adalah ibadah sebagaimana firman Allah wa aikhaina ilaihim fi’lal khairat (QS. Al Anbiya : 74)
Inilah kecerdasan Musa as, dengan doanya ini beliau meminta segalanya. Tidak hanya sekedar menghilangkan lapar, namun beliau minta semua hal yang bisa mendukung dirinya agar bisa keluar dari seluruh problematika yang sedang dihadapinya.
Keinginan ini juga tidak lepas dari pemahaman Musa as. yang tepat tentang dunia. Dalam pandangan beliau, dunia ini sepele. Kesusahan, kelaparan, kesepian di negeri orang, semua yang beliau rasakan di dunia ini tidak ada apa-apanya. Semuanya akan selesai dengan datangnya kemurahan Allah swt. Maka, inilah yang beliau minta. Datangnya kasih sayang Allah, turunnya rahmat dan kemurahan-Nya, ini semua sudah cukup untuk menghilangkan berbagai kesulitan dunia yang tidak seberapa.
Apa yang terjadi?
Ketika Allah sudah turun menyelesaikan segala problematika Musa as, maka segalanya diberikan. Dari peristiwa itu beliau mendapatkan perlindungan dari Syeh Madyan yaitu Nabi Syuaib as. Beliau juga dijodohkan dengan anak perempuannya sekaligus mendapatkan pekerjaan sebagai penggembala kambing. Setelah itu beliau juga mendapatkan risalah kenabian bahkan diajak bicara langsung oleh Allah swt.
Saudaraku, apalagi yang kita cari. Apa yang kita sedihkan kalau hanya mampir di dunia yang fana ini. La tahzan jangan bersedih. Yakinilah Allah sebagai pelindung kita di dunia dan akhirat, kemudian mintalah ridha-Nya, maka semua pasti akan diberikam untuk kita.
فَاطِرَ ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ أَنتَ وَلِیِّۦ فِی ٱلدُّنۡیَا وَٱلۡـَٔاخِرَةِۖ تَوَفَّنِی مُسۡلِمࣰا وَأَلۡحِقۡنِی بِٱلصَّـٰلِحِینَ)
Artinya :
(Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh. [Surat Yusuf 101]
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
Pati, 19/9/2020
Pelayan SMPIT Insan Mulia Boarding School Pati
nanangpati@yahoo.co.id