SOLUSI BAGI SEKOLAH WALAUPUN BADAI GONTA-GANTI KURIKULUM MENERJANG !

Pembelajaran yang efektif dapat didefinisikan sebagai pembelajaran yang berhasil mencapai tujuan belajar peserta didik sebagaimana yang diharapkan oleh guru. Oemar Hamalik (2005) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh peserta didik setelah berlangsung pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang sebenarnya adalah pembelajaran yang mempunyai kesan mendalam sehingga akan selalu diingat sepanjang hayat.

Salah satu desain belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berkesan adalah ADLX (Active, Deep, Learner, eXperience). ADLX merupakan pendekatan yang diperkenalkan oleh Mohamed Bahgat dalam bukunya yang berjudul FIRST FRAMEWORK, 5 Domain, 15 Principles. ADLX merupakan sebuah pendekatan yang memadukan dua pendekatan belajar yaitu Active Learning dan Deep Learning yang dikemas dalam sebuah proses pembelajaran yang memberi pengalaman belajar sebagai seorang pembelajar bagi peserta didik.

Pada pembelajaran ADLX ini, Active dapat diartikan sebagai pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif baik fisik, psikis maupun emosinya dalam proses pembelajaran. Deep adalah pembelajaran yang mendalam. Learner adalah pembelajaran fokus pada siswa. eXperience adalah pembelajaran menekankan pada pengalaman.

Roy V.H.Pollock dalam buku FIRST FRAMEWORK menjelaskan makna belajar sebagai sebuah learner experience, yang menjadi landasan pengertian belajar dalam pendekatan ADLX. Dari pendapat Pollock ini tampak keluasan makna belajar. Makna belajar adalah pengalaman yang bersifat menyeluruh setiap interaksi yang terjadi dalam proses pembelajaran, akan memberi pengalaman belajara kepada siswa. Semakin kaya interaksi yang terbangun, akan semakin lengkap pula pengalaman yang di dapatkan siswa.

Desain pembelajaran ADLX sangat mendukung untuk mencapai tujuan pembelajaran yang mendalam kepada peserta didik. Namun, pendekatan pembelajaran ADLX belum bisa tercapai dengan maksimal apabila belum ada keterkaitannya solusi dari permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari dengan pondasi keimanan.

Pada umumnya pembelajaran di Indonesia hanya melakukan penekanan terhadap pemecahan masalah-masalah kognitif, dan pemecahan masalah kehidupan sehari-hari secara logis. Padahal dalam kehidupan nyata, kemampuan seseorang dalam menghadapi masalah jika hanya mengandalkan logika saja, maka hatinya akan lebih cepat lemah dan rapuh. Sehingga dibutuhkan pondasi yang kuat yaitu keimanan agar seimbang antara logika dan hati. Seseorang yang pandai dalam ilmu dunia namun kosong dalam keimanan, maka apabila diguncang masalah ia akan lebih rapuh, strees, depresi, bahkan melakukan bunuh diri.

Desain pembelajaran ADLX ini akan lebih mengena kepada peserta didik apabila dipadukan dengan pendekatan TERPADU yang di dalam proses pembelajarannya memuat rumusan INTROFLEX.  Pendekatan TERPADU yang diterapkan dalam pembelajaran meliputi;

T- Telaah: menyajikan sesuatu kepada peserta didik berupa suatu permasalahan, gambar, benda langsung, maupun video.

E- Eksplorasi: peserta didik aktif menelaah dan menemukan informasi suatu pengetahuan / konsep untuk di fahami

R- Rumuskan: peserta didik berdiskusi/ melakukan analisis data/fakta serta membuat rumusan konsep dan solusi dari permasalahan

P- Presentasikan: peserta didik mengkomunikasikan hasil yang telah dirumuskan, menyampaikan hasil pengamatan

A- Aplikasi: peserta didik melakukan kegiatan atau evaluasi atau menerapkan konsep dalam berbagai konteks yang lain

D- Duniawi: pemberian penekanan pada peserta didik tentang hubungan ilmu yang di dapat dengan kehidupan sehari-hari

U- Ukhrowi: pemberian penekanan pada peserta didik tentang hubungan ilmu yang didapat dengan peluang menjadi tabungan amal diakhirat

Sedangkan INTROFLEX dalam proses pembelajaran merupakan teknik pendidik untuk menggapai pembelajaran yang aktif dan mendalam dengan sikapnya yaitu IN- Individualisasi merupakan kedekatan pendidik terhadap peserta didik menunjukkan kepeduliannya dan mengakomodir keunikan dari setiap peserta didik. TR- Interaksi adalah komunikasi positif dan multi arah yang dibangun pendidik kepada peserta didik sehingga terbangun keterampilan berkerjasama, berkolaborasi untuk kesuksesan bersama. O-Observasi merupakan salah satu penilaian pendidik dengan teknik non tes yang lebih ditekankan pada pengawasan dan pencatatan perilaku siswa. FLEX- Refleksi adalah upaya untuk mengajak peserta didik mengambil hikmah dari pembelajaran dan memberikan kesan mendalam, sehingga terjadi perubahan tingkah laku peserta didik ke arah yang lebih baik.

Introflex dan pendekatan TERPADU merupakan proses pembelajaran yang signifikan untuk diterapkan. Sehingga adanya desain pembelajaran ADLX yang dipadukan dengan pendekatan TERPADU dan INTROFLEX akan mencapai pembelajaran yang sempurna bukan hanya bermanfaat untuk kehidupan di dunia tetapi juga kehidupan di akhirat. Namun, hal tersebut akan sulit di gapai apabila proses pembelajaran yang dilakukan tidak dilaksanakan dengan utuh. Ketercapaian pembelajaran sangat ditunjang oleh kesiapan pendidik dalam memberikan ilmu kepada peserta didik.

Oleh : usth Eli Kusuma, S.Pd

Tebarkan Kebaikan