Oleh: M. Solichin, S. Pd. I
Menurut dokter spesialis anak RS Melinda, dr. Tety Yuniaty SpA (K), penyakit yang harus diwaspadai saat musim hujan adalah batuk, pilek, dan diare. Penyakit tersebut banyak dialami oleh orang dewasa, terutama anak-anak. Semua penyakit ini bisa diatasi, tetapi batuk pilek bila dibiarkan berlarut-larut akan menyebabkan radang paru- paru dan diare pun jika dibiarkan berlarut-larut dapat meneyabakan dehidrasi.
Selain batuk, pilek dan diare, penyakit yang dapat timbul selama musim hujan yaitu Scabies atau Kudis dan Leptospirosis. Scabies adalah penyakit gatal-gatal pada kulit yang dikarenakan tungau Sarcoptes scabiei dengan gejala rasa gatal yang sering menjadi parah bila tidak segera diobati. Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan kencing tikus. Pada saat banjir, banyak sekali air yang tergenang. Air yang tergenang ini membawa segala macam kotoran hewan, salah satunya kencing tikus. Gejala dari penyakit ini, penderita akan mengalami suhu badan panas selama 2-10 hari, menggigil, sakit kepala, dan otot pada betis serta mata tampak merah atau kekuning-kuningan.
Tips Cegah Penyakit di Musim Hujan
Musim hujan di Indonesia terutama kota kota besar sering diidentikkan dengan bencana banjir, padahal selain dihadapkan dengan masalah banjir, beberapa penyakit juga akan tumbuh subur di musim hujan. Banyak kasus penyakit yang semula tak ada, di musim hujan kemudian timbul karena sebab tersebut, contohnya penyakit leptospirosis, yang berasal dari tikus. Mulanya agent penyakit tak ada, kalau kuman pada urin tikus tak keluar terbawa air musim hujan. Namun, karena hujan, kuman tersebut bisa jadi berada di genangan-genangan air yang terinjak kaki. Berikut ini tips mencegah penyakit yang muncul selama musim hujan :
1. Mencegah Diare
Berikut beberapa tips untuk mencegah diare adalah saat hujan turun tiap hari, selokan-selokan yang tersumbat biasanya meluap, dan membawa parasit cacing serta amoeba turut terangkat, untuk mencegah diare biasakan untuk menjaga kebersihan dengan cuci tangan dan kaki setelah berpergian. Cuci tangan sebelum makan dengan sabun. Hindari membeli makanan di sembarang tempat. Minumlah hanya minum air matang atau air yang sudah mendidih, mengkonsumsi makanan yang telah dimasak. Tutup makanan yang disajikan dengan tudung saji. Jaga kebersihan lingkungan dengan membersihkan selokan, terutama yang tersumbat, buang sampah pada tempatnya. Sediakan selalu oralit di rumah.
2. Mencegah Flu
Berikut ini hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit flu :
- Cuci tangan , sebagian virus flu menyebar lewat kontak langsung. Jadi usahakan untuk mencuci tangan sesering mungkin pakai sabun dan kalau bisa dengan air hangat.
- Jangan Menyentuh Muka, biasanya virus flu masuk ke tubuh lewat mata, hidung atau mulut. Jadi usahakan jangan terlalu sering menyentuh bagian muka.
- Mengkonsumsi makanan dan minuman hangat, terutama menu empat sehat lima sempurna. Konsumsi makanan yang mengandung Phytochemical, yaitu bahan kimia alami yang ada pada tumbuhan yang memberi vitamin pada makanan. Zat jenis ini terdapat pada buah dan sayur segar berwarna hijau, merah dan kuning gelap.
- Minum Banyak Air Putih. Air berfungsi mengangkat racun-racun yang ada dalam tubuh. Orang dewasa butuh delapan gelas air dalam sehari.
- Terapkan pola hidup sehat dan berolahraga secara teratur, tak perlu olahraga berat, yang penting dapat dilakukan secara teratur, seperti jogging ataupun senam ringan. Beristirahat cukup. Istirahat yang cukup akan memperkuat daya tahan tubuh.
- Hindari kontak dengan penderita. Virus flu tersebar juga melalui udara dan air liur. Oleh karena itu, hindari pertemuan jarak dekat dengan penderita flu.
- Jangan merokok. Perokok berat lebih rentan terserang flu. Asap rokok dapat menyebabkan bagian sistem pernapasan kering, sehingga lebih mudah terserang virus.
- Bila Anda menggunakan AC, sering-seringlah membersihkan penyaringnya agar debu, jamur, dan berbagai hal yang mungkin dapat mencetuskan alergi dapat dikurangi.
- Kenakan jas hujan atau payung ketika hujan. Gunakan penutup hidung bila berada di daerah rawan polusi.
3. Mencegah Demam Berdarah
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah demam berdarah adalah rajin-rajinlah membersihkan selokan, bak-bak air tadah hujan maupun kamar mandi, membuang sampah pada tempatnya dan menyiangi kebun untuk menghindari nyamuk berkembang biak. Gunakan obat nyamuk sebelum berangkat tidur atau tidur menggunakan kelambu. Tutuplah bak atau tempat penampungan air. Jangan menggantung baju. Lebih baik lipat saja, sebab pakaian yang tergantung bisa menjadi tempat persembunyian nyamuk Aedes aegypti. Bersihkan setiap hari meja dan laci yang ada di kamar Anda. Buanglah kertas-kertas yang tak terpakai sebab laci meja yang kotor dan tak terurus juga bisa menjadi sarang nyamuk.
Selain itu, anda juga dapat melakukan Abatisasi. Abatisasi adalah menaburkan bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air. Abatisasi bisa diulang setiap 2-3 bulan sekali. Abatisasi hanya pada tempat-tempat air tergenang, seperti bak mandi, jambangan bunga, dan selokan kecil. Jangan taburkan abate ke air yang mengalir. Abate juga baik ditaburkan ke tempat-tempat air yang sulit dikuras atau dibersihkan. Abate ini tidak berbahaya bagi manusia.
4. Mencegah Leptospirosis
Di Indonesia hewan yang dapat menularkan penyakit tersebut adalah tikus melalui kotoran air kencingnya. Seseorang yang ada luka, kemudian bermain/terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran/kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, maka orang tersebut berpotensi terinfeksi dan akan jatuh sakit. Langkah-langkah untuk mengantisipasi penyakit Leptospirosis adalah :
- Dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar
- Hindari bermain air pada saat banjir (pada genangan air), terutama pada saat ada luka
gunakan pelindung misalnya sepatu bila ke daerah banjir - Segera berobat ke sarana kesehatan apabila sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit kepala disertai menggigil.
5. Mencegah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Penyakit yang patut diwaspadai di musim hujan berikutnya adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang disebabkan oleh bakteri, virus dan berbagai mikroba lainnya. Gejala utama dari penyakit tersebut dapat berupa batuk, demam dan dapat disertai sesak napas, nyeri dada. Penanganan atas gejala penyakit ini dapat dilakukan dengan cara berikut :
- Istirahat
- Pengobatan simtomatis sesuai gejala
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- Menggunakan masker menutup mulut (saat menderita, guna mencegah penularan lebih lanjut) dan tidak meludah sembarangan.
6. Mencegah Penyakit kulit karena Infeksi dan Alergi
Pada musim hujan juga berakibat menurunnya kualitas kebersihan lingkungan. Karena kebersihan yang tidak terjaga dengan baik itu potensi infeksi dan alergi, khususnya pada kulit akan sering terjadi. Menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat dan bersih menjadi poin utama guna mencegah penyakit ini.
7. Mencegah Penyakit Saluran Pencernaan
Selain beberapa penyakit di atas, penyakit saluran cerna juga harus diwaspadai. Misalnya penyakit demam tifoid (typhoid) yang sering disebut dengan demam Tifus. Penyakit ini disebabkan bakteri Salmonella enteric, khususnya varian Salmonella Typhi. Penyebaran penyakit ini bisa melalui makanan dan minuman yang tercemar bakteri Salmonella. Beberapa gejala atas penyakit ini antara lain :
- Demam tinggi dari 39° sampai 40 °C (103° sampai 104 °F) yang meningkat secara perlahan
- Tubuh menggigil
- Denyut jantung lemah (bradycardia)
- Badan lemah (“weakness”)
- Sakit kepala
- Nyeri otot myalgia
- Kehilangan nafsu makan
- Konstipasi
- Sakit perut
- Pada kasus tertentu muncul penyebaran vlek merah muda (“rose spots”)
– Mencegah penyakit lebih baik daripada mengobati –