UNTUK APA MENIKAH

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Rasulullah saw bersabda,

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ

Artinya : ”Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Karena menikah itu lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan” (HR. Bukhari dan Muslim)

Diantara tujuan syariat adalah menjaga manusia agar tetap dalam fitrahnya. Sebagai seorang Khalifah Allah swt di muka bumi tentunya dituntut untuk mampu memanfaatkan semua pemberian-Nya sesuai dengan peruntukannya, dan tentunya sesuai dengan aturan-Nya.

Syariat menikah hadir sebagai solusi agar potensi manusia tersalurkan sesuai dengan yang digariskan Allah swt. Pandangan yang tidak terkendali bisa menjadikan manusia runtuh dari posisi termulia menjadi makhluk paling hina, karena dari pandangan inilah semua bisa terjadi. Rasulullah saw bersabda :

النَّظْرَةُ سَهْمٌ مِنْ سِهَامِ إِبْلِيسَ مَسْمُومَةٌ فَمَنْ تَرَكَهَا مِنْ خَوْفِ اللَّهِ أَثَابَهُ جَلَّ وَعَزَّ إِيمَانًا يَجِدُ حَلَاوَتَهُ فِي قَلْبِهِ

Artinya : ”Memandang wanita adalah panah beracun dari berbagai macam panah iblis. Barangsiapa yang meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka Allah akan memberi balasan iman kepadanya yang terasa manis baginya” (HR. Al-Hakim)

Batapa banyak mata yang tidak terkendali berujung perzinaan, kerusakan rumah tangga, bahkan sampai pembunuhan. Dan betapa banyak pula dari mata yang tidak terkendali ini menjadikan hati seorang manusia menjadi gelap terselubungi dosa kemaksiatan. Maka Islam hadir menuntun umatnya agar menjaga pandangan kepada lawan jenisnya. Seorang laki-laki yang baik adalah yang mampu menahan pandangannya dari hal-hal yang tidak diperbolehkan oleh syariat. Seorang wanita yang baik adalah yang mampu menahan diri dari mengumbar aurat dan segala tingkah laku yang bisa menggoyang keimanan laki-laki yang melihatnya.

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

Artinya : ”Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS. An-Nur : 30)

Dari mata turun ke hati, itulah yang terjadi. Kasus perzinaan di zaman sekarang bermuka tidak harus terjadi secara langsung, di zaman teknologi ini segalanya bisa terjadi dari melihat foto profil atau sekedar postingan foto yang menggoda. Sedangkan hormon testosteron selalu memproduksi sperma yang secara linier akan membangkitkan gairah seksual yang harus disalurkan. Di satu sisi, hormon
progesteron akan berfungsi dalam diri seorang wanita yang akan memicunya menunjukkan naluri kewanitaannya.

Maka, bagi para pemuda yang sudah mampu, Rasulullah mewasiatkan agar segera menikah. Hal ini dimaksudkan agar pandangan tidak terkotori dengan hal-hal yang merusak. Dengan menikah itu pula kehormatan bisa terjaga. Dengan adanya pasangan yang sah, syahwat bisa terkendali dan tersalurkan sesuai aturan yang diperbolehkan.

Belajar dari fenomena itu, agar syariat pernikahan yang mulia ini mendapatkan tempatnya yang sebenarnya, luruskanlah niat bahwa menikah pernikahan yang berlangsung tidak sekedar mendapatkan bagian duniawinya saja sebagai pelampiasan fitrah laki-laki dan wanita, namun lebih mulia lagi yaitu dalam rangka menjaga fitrah hati agar senantiasa bersih bersinar dengan cahaya Ilahi tanpa terkotori dengan berbagai kemaksiatan yang dilakukan oleh mata.

Demikian halnya bagi pasangan suami istri, hal ini harus senantiasa dijadikan pegangan dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Berbagai gelombang pasang yang bisa menggoyahkan bangunan kasih sayang hendaknya dihindari sejauh mungkin. Pandangan kepada lawan jenis hendaknya dikendalikan baik secara langsung maupun melalui media sosial. Ketika ada tarikan ke lain hati, segeralah kembali kepada pasangan sebab di dalam diri orang yang membuat anda tergoda, semua ada dalam diri pasangan anda. Sebaliknya, apa yang telah diberikan pasangan anda jauh lebih banyak dari pada sedikit perhatian yang baru anda rasakan dalam diri orang lain yang menggoda Anda. Segeralah pulang, sebab di rumah ada pahala yang menanti anda.

قَالَ جَابِرٌ سَمِعْتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « إِذَا أَحَدُكُمْ أَعْجَبَتْهُ الْمَرْأَةُ فَوَقَعَتْ فِى قَلْبِهِ فَلْيَعْمِدْ إِلَى امْرَأَتِهِ فَلْيُوَاقِعْهَا فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِى نَفْسِهِ ». رواه مسلم.

Artinya : Jabir berkata, saya pernah mendengar Nabi saw. bersabda, “Jika salah satu dari kalian dibuat heran oleh seorang wanita, lalu wanita itu jatuh di dalam hatinya (membangkitkan syahwatnya), maka hendaklah ia bermaksud menuju istrinya, lalu berhubungan badanlah dengannya, karena sungguh hal itu dapat menolak apa yang ada di dalam dirinya (mengendalikan nafsunya). (H.R. Muslim).

  • Luruskan niat
  • Kuatkan tekad
  • Jauhi maksiat
  • Raih Ridha Allah swt.

=========================
Pati, 2/2/1/2021
Pelayan SMPIT INSAN MULIA BOARDING SCHOOL, Pati, Jateng
nanangpati@yahoo.co.id

Tebarkan Kebaikan