Ditunggu segera, generasi dengan jiwa Abu Bakar dan Umar !!!

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Pembaca yang budiman, Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana sampai saat kita membaca tulisan ini kita masih diberikan banyak nikmat oleh Allah Ta’ala yang tentunya kita tidak bisa menghitung nikmat tersebut karna saking banyaknya, Shalawat dan Salam kita haturkan kepada Nabi Kita Nabi Muhammad SAW., kepada keluarganya, sahabatnya, dan semoga kita pengikutnya mendapatkan syafaatnya di yaumil akhir.

Kita pahami bahwa Nabi Muhammad SAW berdakwah hanya kurang lebih selama 23 tahun, namun waktu yang sangat singkat tersebut sangat memberikan makna terhadap kehidupan di Dunia ini, bagaimana tidak,  yang awalnya manusia banyak yang ingkar kepada Tuhannya dan penindasan dimana-mana, Nabi SAW membawa agama yang mengatur setiap sendi kehidupan, yang membawa rahmat bagi seluruh alam ini.

Ibarat manual book, dalam agama Islam sudah diatur semua tata cara manusia hidup di dunia ini dari a – z, dari amalan pribadi di rumah tangga sampai di pengelolaan sebuah negara, semua sudah dicontohkan para sahabat dan ulama-ulama setelahnya, tentunya sahabat – sahabat Nabi Muhammad SAW-lah kita juga bisa mengambil pelajaran bagaimana kita berperilaku dalam keseharian kita.

Diantara banyaknya sabahat Nabi, mari kita tengok sedikit penerus perjuangan berkembang nya agama Islam ini yakni Sahabat Abu Bakar Ash Shidiq dan Umar Bin Khatab, keduanya adalah khalifah (pemimpin umat islam), dengan kepribadian dan keutamaannya masing – masing, khalifah Abu Bakar dengan sifat bawa’an yang lemah lembut dan Umar Bin Khattab dengan sifat bawaan yang tegas yang saat menjadi khalifah dijuluki Amirul Mukminin.

Khalifah pertama, Abu Bakar yang dari awal Nabi Muhammad SAW mendapat perintah Dakwah, langsung memeluk agama Islam, beliau (khalifah Abu Bakar) juga selalu membenarkan apa yang disampaikan Nabi sampai beliau mendapatkan julukan Ash Shidiq. Hartanya tidak dipakai hanya untuk bersenang sendiri tapi dengan harta itu, beliau bersedakah all out, hartanya digunakan untuk membebaskan para budak muslim yang teraniaya.

Sahabat Abu Bakar Ash Shidiq, adalah teladan/ pioneer, dalam melaksanakan perintah / sunah Nabi, beliau-lah yang setia menemani Nabi, sampai di masa-masa tegang percobaan para musyrikin mekah utk mencelakakan Nabi, beliau senantiasa setia menemani Baginda Nabi SAW.

اِلَّا تَـنۡصُرُوۡهُ فَقَدۡ نَصَرَهُ اللّٰهُ اِذۡ اَخۡرَجَهُ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا ثَانِىَ اثۡنَيۡنِ اِذۡ هُمَا فِى الۡغَارِ اِذۡ يَقُوۡلُ لِصَاحِبِهٖ لَا تَحۡزَنۡ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَا‌ ۚ فَاَنۡزَلَ اللّٰهُ سَكِيۡنَـتَهٗ عَلَيۡهِ وَاَ يَّدَهٗ بِجُنُوۡدٍ لَّمۡ تَرَوۡهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوا السُّفۡلٰى‌ ؕ وَكَلِمَةُ اللّٰهِ هِىَ الۡعُلۡيَا ؕ وَاللّٰهُ عَزِيۡزٌ حَكِيۡمٌ

Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, “Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

Namun dibalik kelembutannya beliau (Khalifah Abu Bakar), adalah orang yang paling tegas dalam menegakkan perintah agama, saat ada segolongan kaum yang hendak menolak mengeluarkan zakat beliau dengan gigih akan memerangi orang yang menolak perintah agama.

Kemudian khalifah kedua, Umar bin Khattab, seperti yang kita ketahui beliau awalnya adalah orang yang menolak hadirnya Islam, namun karena Hidayah sudah sampai maka Allah SWT membalikkan hati orang yang dulunya memusuhi orang Islam menjadi Khalifah yang mampu menegakkan keadilan ke berbagai penjuru dunia tidak hanya di jazirah arab saja, juga Sahabat Umar Bin Khatab mendapatkan Julukan Amirul Mukminin.

Melalui Amirul mukminin, Allah SWT memberikan pelajaran, bahwa ditangan orang yang bertaqwa, kesejahteraan bisa dirasakan oleh rakyat, Amirul mukminin memberikan contoh bahwa menjadi seorang pemimpin adalah sebuah Amanah yang besar, sehingga dibutuhkan kerja keras dan tidak segan-segan untuk memikul sendiri bahan makanan kepada rakyat yang kelaparan.

Sedikit dari kami Semoga kita dan generasi setelah kita bisa meneladani sikap-sikap kesatria para pendahulu, yang dengan harta dan jabatannya tidak menjadikan mereka angkuh, tapi itu semua dijadikan sarana untuk menambah ketaatan kepada Allah SWT.

Oleh: Andi Prayitno, S.Pd

Tebarkan Kebaikan