Oleh: Annisa Balqis Malik, S. Pd.
Menjadi seorang muslimah sejati bukanlah sebuah pilihan melainkan suatu keharusan. Itulah sebabnya, kita yang menyadarinya harus memanfaatkan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya. Mewarnai masa muda dengan berbagai prestasi dan pencapaian yang membanggakan, supaya tidak menyesal di kemudian hari. Imam Malik, seorang pemimpin mazhab yang begitu ketat memanfaatkan masa remajanya untuk berkarya pun, pernah mengkhayal ingin menjadi remaja lagi walau hanya sehari. Jadi, bisa dibayangkan betapa meruginya seorang muslimah jika masa mudanya tidak dihiasi dengan berbagai kegiatan produktif dan pengalaman yang bermanfaat.
Telah kita ketahui pula fenomena yang terjadi saat ini, banyak sekali muslimah yang tidak bisa membawa dirinya dengan baik. Bukannya teguh dalam prinsip kemuslimahannya, tetapi lebih mudah terbawa arus lingkungan yang menyimpang. Membiarkan dirinya dengan mudah diwarnai oleh lingkungan tempat dia berada bahkan hanyut dalam kesenangan duniawi. Sangat disayangkan pula, ketika hal-hal baik yang ada dalam diri seorang muslimah secara perlahan luntur karena tidak pandai menjaga diri. “Jadilah pewarna untuk orang-orang di sekitarmu dengan cahaya kebaikan, bukan menjadi objek yang diwarnai oleh lingkungan yang belum tentu membawa kebaikan.”
Memang sudah semestinya seorang muslimah harus memiliki keseimbangan 3B. Apa sih 3B itu? Brain, Beauty, and Behaviour. Di mana seorang muslimah harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, kecantikan yang hakiki, serta tingkah laku yang baik. Jika ketiga hal tersebut dimiliki oleh seorang muslimah, betapa beruntungnya dia karena dunia dan akhirat dalam genggamannya. Pengetahuan yang luas tentunya bisa membantu seorang muslimah dalam mengetahui banyak hal bahkan mampu menjelajahi dunia karena ilmu yang dimilikinya. Kecantikan hakiki, ya kecantikan yang terpancar dari hati bukan yang terlihat dari fisik atau luarnya saja. Kemudian tingkah laku yang baik, sebagaimana seorang muslimah yang baik harus berakhlakul karimah. Pandai menjaga akhlak baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.
Oleh karena itu, banggalah menjadi muslimah sejati. Muslimah yang memiliki prinsip kebaikan yang kuat dan selalu berpegang teguh pada Al-Quran dan As Sunnah. Jangan takut untuk menebar kebaikan meski awalnya tidak didengar. Jangan ragu untuk saling menasehati meski diabaikan berkali-kali. Jalan menuju surga itu memang tidak mudah, sehingga jangan patah di tengah jalan. Ridho Allah itu sangat mahal, jadi mintalah dengan tabungan amal yang melimpah. Kasih sayang Allah itu istimewa, maka carilah dengan cara-cara yang luar biasa pula.
So, sahabat fillah.. Muslimah sejati itu tidak harnya indah dari segi fisik dan penampilannya (outer beauty), tetapi juga indah dari segi inner beauty-nya, yang terpancar dari dalam sampai luarnya. Kecantikan yang tercermin dari kebeningan hati, kejernihan pikiran, kemuliaan akhlak, kesantunan perkataan, dan ketulusan perilakunya. Baik dalam pergaulan di tengah keluarga, maupun di lingkungan tempat ia berada. Jadi pada intinya, jadilah muslimah sejati dengan versi terbaik kita masing-masing. Karena kita tidak tahu jejak kebaikan mana yang akan membawa kita menuju surga-Nya dan tak mengetahui pula kebaikan terhadap siapa yang akan menuntun kita untuk menggapai ridho-Nya.