Oleh : Hala Normawati, S.Pd
Sudah sejauh mana ibadah kita di Ramadhan ini?
Tak terasa, kita telah sampai di pertengahan Ramadhan 1446 H. Bulan yang penuh berkah ini berlalu begitu cepat, dan kini kita berada di titik tengah perjalanan. Pada fase ini, sering kali semangat ibadah mulai menurun, bahkan ada yang mulai lalai karena sudah terbiasa dengan rutinitas Ramadhan.
Bulan penuh berkah ini datang membawa kesempatan luar biasa bagi kita untuk mendekatkan diri kepada Allah, namun sudahkah kita memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya?. Bulan Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang peningkatan ibadah, penyucian hati, serta evaluasi diri (muhasabah). Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari & Muslim)
Namun, pertanyaannya adalah: Apakah kita benar-benar telah menjalani Ramadhan ini dengan penuh keimanan dan kesungguhan? Apakah ibadah kita masih sama semangatnya seperti di awal bulan? Atau sudah mulai menurun? Masih ada waktu untuk memperbaiki dan memaksimalkan Ramadhan sebelum terlambat. Di awal Ramadhan, mungkin kita memiliki banyak target ibadah:
- Membaca Al-Qur’an setiap hari
- Shalat tarawih di masjid
- Perbanyak dzikir dan doa
- Bersedekah lebih banyak
- Menghindari perkataan dan perbuatan sia-sia
Namun, seiring berjalannya waktu, sering kali semangat itu mulai berkurang. Shalat tarawih mulai ditinggalkan, tilawah Al-Qur’an berkurang, dan rasa malas mulai muncul. Padahal, Ramadhan belum berakhir. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya setiap amal tergantung pada akhirnya.” (HR. Bukhari)
Hadis ini mengingatkan kita bahwa yang terpenting bukan hanya awal yang baik, tetapi bagaimana kita mengakhiri Ramadhan dengan lebih baik. Agar tidak kehilangan momentum ibadah, berikut beberapa cara untuk kembali semangat di pertengahan Ramadhan:
1. Evaluasi dan Perbaiki Target Ibadah
Coba lihat kembali target awal kita. Jika belum tercapai, jangan menyerah! Masih ada waktu untuk memperbaiki dan menambah ibadah.
2. Jaga Konsistensi Ibadah Sunnah
Jangan biarkan shalat malam dan dhuha terlupakan. Mulai kembali meskipun sedikit lebih baik ibadah kecil tetapi konsisten daripada banyak tapi hanya sesekali.
3. Perbanyak Sedekah dan Kebaikan
Jika di awal bulan kita banyak bersedekah, pertahankan bahkan tingkatkan! Ingat, pahala di bulan Ramadhan dilipatgandakan.
4. Persiapkan Diri untuk 10 Malam Terakhir
Sebentar lagi kita akan memasuki 10 malam terakhir, di mana terdapat Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Gunakan pertengahan Ramadhan untuk melatih diri agar siap beribadah lebih maksimal di penghujung Ramadhan.
Pertengahan Ramadhan bukanlah waktu untuk melonggarkan ibadah, melainkan saat yang tepat untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan kualitas ibadah kita. Jangan sampai kita menyesal ketika Ramadhan berakhir karena tidak memanfaatkan bulan ini dengan maksimal.
Ramadhan adalah bulan yang Allah berikan sebagai momen terbaik untuk perubahan. Jika selama ini kita masih lalai dalam shalat, kurang membaca Al-Qur’an, atau sering melakukan perbuatan sia-sia, maka sekaranglah saatnya berubah. Jangan menunggu nanti atau esok, karena setiap detik di bulan ini adalah kesempatan berharga. Allah Maha Pengampun, dan pintu rahmat-Nya terbuka lebar bagi siapa saja yang ingin kembali kepada-Nya.
Mari jadikan pertengahan Ramadhan ini sebagai titik refleksi dan momen untuk bangkit. Manfaatkan sisa Ramadhan ini dengan tekad yang kuat untuk menjadi pribadi yang lebih baik, tidak hanya di bulan ini, tetapi juga setelahnya. Jadikan Ramadhan sebagai titik awal perubahan menuju kehidupan yang lebih bertakwa. Semoga kita bisa mengakhiri Ramadhan ini dengan penuh keberkahan, ampunan, dan mendapatkan ridha Allah SWT.
Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin.