SOPAN SANTUN YANG MULAI PUDAR

Perkembangan zaman  membawa dampak positif dan negatif. Dampak positif bisa membawa kemajuan baik pada teknologi, komunikasi, dan bidang ekonomi.

Namun dampak negatifnya juga bisa membawa kemunduran bagi masyarakat, sebagai contoh adalah di bidang budaya. Kebudayaan akan terus berkembang sejalan dengan perubahan zaman.

Salah satu contoh kebudayaan di Indonesia adalah budaya sopan santun. Sopan santun adalah sikap ramah yang diperlihatkan seseorang dengan maksud untuk menghormati orang itu, hingga membuat kondisi yang nyaman.

Sopan santun harusnya dilakukan dimana pun, kapan pun, dengan siapa pun dan dalam kondisi apapun. Sekali pun kita pejabat atau orang yang punya wewenang lebih dari orang lain, tetap harus sopan dengan siapa pun.

Allah SWT mencintai sikap santun sebagaimana tertuang dalam hadis berikut ini:

“Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi saw. bersabda kepada Al Asyaj Al ‘Ashri: Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yang dicintai oleh Allah; yaitu sifat santun dan malu.” (H.R. Ibnu Majah)

Sopan santun menjadi sangat penting dalam pergaulan hidup sehari-hari. Kita akan dihargai dan dihormati orang lain jika menunjukkan sikap sopan santun.

Sebaliknya jika berperilaku tidak sopan, maka orang lain tak akan menghargai dan menghormati kita. Orang yang memiliki sopan santun berarti mampu menempatkan dirinya dengan tepat dalam berbagai keadaan.

Sopan santun merupakan perwujudan cara kita dalam bersikap yang terbaik.

Sekarang ini sopan santun sudah mulai pudar. Bukti nyata berkurangnya sopan santun masyarakat Indonesia adalah perang di media sosial.

Banyak yang berkomentar di media sosial dengan kata-kata yang kasar, tidak penting, tidak bermoral, serta menyakiti hati.. Banyak pula yang memposting kata-kata, foto, atau video tidak pantas di media sosial.

Bukti nyata berkurangnya sopan santun yang lain adalah di kalangan remaja atau pelajar. Sering kita jumpai ketika siswa bertemu dengan guru, siswa tersebut tidak memberikan sapaan atau salam.

Bahkan sering kita jumpai ada berita bahwa seorang guru dicaci maki siswanya bahkan dikeroyok oleh beberapa siwanya. Hal ini menunjukkan bahwa nilai kesantunan mulai pudar.

Oleh karena itu, sekali lagi sopan santun sangat dibutuhkan, membentengi diri dengan iman, meningkatkan wawasan,  sehingga kita paham mana yang baik mana yang buruk.

Dapat berpikir cerdas dan matang. Mengerti apa akibatnya kalau kita berbuat sesuatu. Harus selektif terhadap arus globalisasi.

ditulis oleh Ustazah Ety_SMPIT Insan Mulia Pati

Tebarkan Kebaikan