-IKHLAS KARENA ALLAH SWT-
===================
Allah swt berfirman :
(وَلِكُلࣲّ وِجۡهَةٌ هُوَ مُوَلِّیهَاۖ فَٱسۡتَبِقُوا۟ ٱلۡخَیۡرَ ٰتِۚ أَیۡنَ مَا تَكُونُوا۟ یَأۡتِ بِكُمُ ٱللَّهُ جَمِیعًاۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَیۡءࣲ قَدِیرࣱ)
Artinya : Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kalian (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kalian berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat), sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. [Surat Al-Baqarah 148]
Fastabiqul khairat adalah spirit bagi setiap muslim untuk berlaku sportif dalam kehidupan terutama sebuah momen perlombaan. Sportifitas ini penting karena setiap muslim meyakini bahwa setiap amal perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak. Hakikat kehidupan ini sesungguhnya juga merupakan sebuah perlombaan dalam rangka menunjukkan siapa tak terbaik amalnya.
Oleh karena tujuannya utama adalah menjadi pemenang di hadapan Allah swt maka harus dilandasi dengan niat yang ikhlas karena Allah swt. Inilah kunci utama dalam kesuksesan dalam perlombaan agar semua yang didapatkan mendapat pahala di sisi-Nya. Rasulullah saw. bersabda :
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ
Artinya : “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan landasan hadis ini seyogyanya setiap momen perlombaan dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah swt. Kalau lomba Alquran, niatkanlah membaca Alquran. Untuk lomba tahfidhul Qur’an niatkanlah murajaah hafalan, niatkanlah semuanya dengan lurus agar Allah swt meridhai dan mendapatkan balasan dari-Nya.
Bagi para pelatih dan official, tentunya niat untuk mendidik anak agar mempunyai wawasan ke-Islaman yang baik, mempunyai kemampuan membaca dan menghafal serta memahami Alquran dengan baik lebih utama dibandingkan sekedar menghabiskan waktu untuk mengejar dunia. Bukankah keberhasilan mewariskan ilmu kepada anak didiknya adalah salah satu diantara tiga amal yang tidak akan terputus pahalanya hingga hari kiamat. Apalagi yang lebih membahagiakan dibandingkan kemuliaan yang tinggi ini?
Adapaun tentang kemenangan, sesungguhnya setiap orang yang ikut lomba adalah pemenang, sebab dia diseleksi diantara sekian banyak orang. Kemanangan sesunnguhnya adalah ketika setiap satu huruf Alquran yang diniatkan dengan ikhlas mendapatkan sepuluh pahala. Kemenangan sesungguhnya adalah ketika semakin paham dengan ilmu agama, semakin lancar hafalannya dan semakin bersemangat untuk menggapai posisi paling mulia di sisi-Nya. Itulah kemanangan yang sesunnguhnya.
Adapaun tentang nomer urut, piala, tepuk tangan, sanjungan itu semua hanya bonus dinuawi yang tidak boleh memalingkan dari tujuan utamanya. Bonus-bonus duniawi ini ketika ditempatkan pada posisi yang sesungguhnya akan menambah indah sebuah momen perlombaan. Namun ketika hal ini memalingkan dari tujuan yang hakiki tidak mustahil justru akan menghapus hakikat juara yang sesungguhnya.
Mari luruskan niat, raih Ridha Allah swt. Jauhkan diri dari berbagai obsesi duniawi. Semoga jerih payah semuanya mendapatkan balasan mulia dan bonus-bonus duniawi semakin meneguhkan semangat untuk Istiqomah di jalan-Nya. Amin.
÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷
Pati, 1/4/2021
Pelayan SMPIT INSAN MULIA BOARDING SCHOOL PATI
nanangpati@yahoo.co.id