JADILAH ANDA HAMILAL QUR’AN

Rasulullah saw.bersabda :

إن من إجلال الله إكرام ذي الشيبة المسلم وحامل القرآن غير الغالي فيه والجافي عنه وإكرام ذي السلطان المقسط

Artinya : Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari ra ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Termasuk pengagungan kepada Allah Ta’ala yaitu menghormati seorang muslim yang sudah tua, memuliakan penghapal Al-Qur’an dengan sepantasnya tidak terlalu berlebihan dan tidak pula mengabaikannya, dan memuliakan pemimpin yang adil.” ( HR. Abu Daud)

Diantara sebutan untuk orang yang hafal Alquran adalah hamilul Qur’an. Inilah yang dipakai para ulama’ terdahulu untuk menyebut para penghafal Alqur’an, yang sekarang disebut dengan hafidhul Qur’an. Kenapa? Sebab hamilul Quran mempunyai makna yang lebih dalam dibandingkan hafidhul quran. Kalau hafidhul Quran, maknanya adalah orang yang hafal Alqur’an atau penjaga Alquran. Sedangkan hamilul Quran tidak sekedar hafal, namun ia adalah pembawa Alquran, orang-orang yang benar-benar menjadi pemandu Alqur’an, baik secara lafdzan wa ma’nan wa ‘amalan (hafal teksnya, paham artinya dan mengamalkan isinya). Idiom hamilul Qur’an ini lebih disukai daripada hafidhul Qur’an karena kedalaman maknanya.

Hamala-hamilum dalam bahasa Arab juga berarti mengandung. Apa maksudnya? Kenapa ahlul Quran dikatakan mengandung, mari kita pahami filosofi mengandung untuk mencari spirit agar kita semakin bersemangat bersama Alquran.

1. Mengandung adalah sesuatu yang dinanti-nantikan

Siapapun orang yang sudah menikah pasti menantikan kehamilan sebagai buah cintanya. Bahkan pasangan yang lama tidak dikaruniakan kehamilan akan sangat berharap, bahkan cemas kalau tidak dikaruniai anak. Hanya orang yang tidak baik yang tidak mengharap kandungan atau bahkan menyia-nyiakan kandungannya.

Demikianlah hamilul Qur’an. Mereka memahami bahwa menghafal dan memahami Alquran ini adalah sebuah kemuliaan. Mereka dipersiapkan Allah swt. sebagai penjaga wahyu yang telah dipilih oleh-Nya. Allah swt berfirman :

ثُمَّ أَوْرَثْنَا ٱلْكِتَٰبَ ٱلَّذِينَ ٱصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِۦ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌۢ بِٱلْخَيْرَٰتِ بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَضْلُ ٱلْكَبِيرُ

Artinya : Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. (QS. Fathir; 32)

Siapa yang tidak bangga ketika dipilih Allah swt. sebagai pewaris kitab suci-Nya. Siapa yang tidak bangga ketika ditaqdirkan Allah swt sebagai penjaga orisinalitas kitab suci-Nya. Maka, dengan pemahaman seperti itu segenap ikhtiyar dan do’a-do’a akan selalu dipanjatkan. Dengan segala daya upaya mereka berusaha agar Alquran mampu dihafal, dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Hanya orang-orang yang dholim sajalah yang dikaruniai Alquran dalam kehidupannya, namun tidak juga tertarik untuk berinteraksi secara lebih dengan Alquran. Sudah diberikan kesempatan tinggal di tengah-tengah masyarakat yang agamis, namun tetap saja malas membaca Alquran. Sudah dikaruniakan bisa tinggal di lingkungan pesantren tahfidhul Quran, namun tidak juga tertarik menghafalkan Alquran. Sudah ditaqdirkan sebagai pengelola lembaga tahfidhul Quran, bahkan menjadi bagian penting di sana, namun tetap juga mencari seribu satu alasan untuk mengkerdilkan kemampuannya menghafal dan memahami ayat-ayat Alquran. Naudzubillahi min dzalika.

2. Orang yang mengandung akan selalu merasa gembira

Kandungan yang dikaruniakan Allah swt kepada seorang perempuan akan menjadikan dirinya dan juga suaminya selalu bergembira. Bahkan mendengar kabar kehamilan saja menjadi sebuah kabar yang teramat sangat menggembirakan. Inilah yang dirasakan Nabi Ibrahim as. sebagimana dijelaskan dalam firman-Nya :

فَبَشَّرۡنٰهُ بِغُلٰمٍ حَلِيۡمٍ

Artinya : Maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang sangat sabar (Ismail). (QS. Ash Shaffat; 101)

Kabar gembira itu pula yang diberikan Allah swt kepada Nabi Zakaria as. yang bertahun-tahun mengharapkan kehamilan istrinya sampai diusia senjanya.

Bagi siapapun juga, dikarunia hafalan Alquran hendaknya menjadikan dirinya merasakan gembira. Selain karena kemuliaan yang banyak dijanjikan Allah swt. dalam Alquran dan hadis Rasulullah saw., tentunya menghafal akan terasa nikmat ketika dilandasi dengan kegembiraan. Apapun yang dialami dalam perjalanan menghafal hendaknya dipahami sebagai bagian dari kenikmatan yang dianugerahkan Allah swt kepadanya. Ketika menghafalkan ayat yang mudah menjadikan hatinya senang dan bertambah semangatnya. Ketika bertemu dengan ayat yang susah, hatinyapun tetap senang. Sebab pada hakikatnya tidak ada yang susah dalam menghafal Alquran. Hanya membutuhkan pengulangan yang lebih untuk menjadikan sebuah ayat terasa ringan diulang dalam murajaah. Ada ayat yang cukup sekali pengulangan, ada juga ayat yang butuh beberapa kali pengulangan. Namun intinya setiap pengulangan akan menambah kuatnya memori hafalan di dalam diri. Semakain banyak pengulangannya semakin ringan pula dihafalnya, dan semakin susah juga hilangnya.

3. Orang yang mengandung akan selalu bersama dengan janinnya

Mana ada seornag wanita hamil yang meninggalkan janinnya di rumah, sedangkan dia jalan-jalan ke mall. Tidak mungkin. Seorang perempuan yang hamil akan membawa janinnya itu kemanapun dia pergi.

Begitulah hamilul Quran. Alquran menjadi nyawanya. Kemanapun dia pergi Alquran akan menemaninya. Kalau ada seseorang yang susah ketika bepergian sedangkan handpone-nya tertinggal, maka bagi hamilul Quran lebih susah lagi bepergian tanpa membawa Alquran. Tak ada waktu yang hilang percuma tanpa dimanfaatkan untuk berinteraksi bersama Alquran. Tilawah Alquran menjadi kebiasaanya. Murajaah hafalan menjadi kebutuhannya. Sampai perilaku kesehariannya juga selalu dilandasi dengan nilai-nilai Alquran. Inilah yang dicontohkan Rasulullah saw. Allah swt berfirman :

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

Artinya : “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung” (Al-Qolam: 4).

Para ulama menafsirkan bahwa budi pekerti Rasullullah saw adalah pengejawantahan dari nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran. Melalui sebuah hadis dari sayyidatina Aisyah ra., beliau menjelaskan :

سئلت عائشة رضي الله عنها عن خلق رسول الله – صلى الله عليه وسلم – فقالت : كان خلقه القرآن

Artinya : Sayyidatina Aisyah ra ditanya tentang akhlak Rasulullah saw., maka beliau berkata : Akhlak beliau adalah Alquran. (HR. Muslim)

Maka, bagi hamilul Quran, Alquran selalu hadir dalam dirinya baik secara dhahir dalam bentuk eksistensi mushaf Alquran yang selalu menyertai dirinya, juga dalam ayat-ayat Alquran yang menjadi dzikir harian, senantiasa membasahi bibirnya, maupun hadir dalam implementasi nilai-nilainya yang menyertai akhlak keseharian dalam berinteraksi dengan siapapun juga.

4. Orang yang mengandung selalu menjaga kandungannya

Demi kandungannya, seorang ibu rela merasakan pegal, gak nyaman, bahkan kesakitan. Namun itu semua tidak pernah menyurutkan langkahnya untuk selalu menjaga kandungannya agar selalu sehat.

Hamilul Quran akan terus menjaga hubungan baiknya dengan Alquran. Dia sangat khawatir kalau terjadi degradasi dalam hubungannya tersebut. Maka, dia selau menjaga target yang ideal agar Alquran tidak luntur dari jiwanya. Tilawah satu juz sehari menjadi kebiasaan sebagaimana yang diwasiatkan Rasulullah saw kepada sahabat Abdullah bin Amr bin Ash ra.:

« اقْرَإِ الْقُرْآنَ فِى شَهْرٍ » . قُلْتُ إِنِّى أَجِدُ قُوَّةً حَتَّى قَالَ « فَاقْرَأْهُ فِى سَبْعٍ وَلاَ تَزِدْ عَلَى ذَلِكَ »

Artinya : “Bacalah (khatamkanlah) Al Quran dalam sebulan.” ‘Abdullah bin ‘Amr lalu berkata, “Aku mampu menambah lebih dari itu.” Beliau pun bersabda, “Bacalah (khatamkanlah) Al Qur’an dalam tujuh hari, jangan lebih daripada itu.” (HR. Bukhari).

Jadi untuk tilawah Alquran, satu juz dalam sehari itu merupakan standar minimal, agar ia bisa mendapatkan keberkahan khatam Alquran setiap bulan sekali. Bagaimana dengan murajaah? Prinsipnya, semakin banyak hafalan, maka harus semakin banyak pula murajaah. Semakin sering murajaah, akan semakin kuat hafalannya. Semakin banyak murajaah, berarti semakin banyak dzikirnya dan semakin banyak pula pahalanya, insyaallah.

Para ulama’ mempunyai kebiasaan menghatamkan Alquran dalam satu pekan dengan membuat rumus membaca Alquran dalam setiap hari mengikuti kaidah famy bisyauqin. Ini adalah sebuah metode untuk membiasakan disiplin menghatamkan Alquran dalam sepekan. Caranya adalah dengan memulai tilawah dari surat Al Fatihah sampai surat An Nisa’ (FA) di hari pertama. Hari kedua memulai tilawah dari surat Al Maidah (Mi) sampai surat At Taubah. Hari ketiga dimulai dari surat Yunus (Y) sampai surat An Nahl. Hari keempat dimulai dari surat Bani Israil (BI) sampai surat Al Furqan. Hari kelima dimulai dari surat Asy Syu’ara (SYA) sampai surat Yasin. Hari keenam dimulai dari surat Was Shaffat (W) sampai surat Al Hujurat. Dan hari ketujuh dimulai dari surat Qaff (QIN) sampai surat An Nas. Demikianlah, para ulama menghatamkan Alquran dalam sepekan yang biasanya dimulai dan diakhiri di hari Jum’at dalam rangka tabarruk dengan hari yang paling mulia.

Lupa bagi penghafal Alquran tentunya menjadi sesuatu yang wajar, sebab manusia memang tempat salah dan lupa. Yang terpenting adalah terus menerus mengulang-ulang bacaan Alquran sebagai wujud komitmen dalam berinteraksi bersama Alquran. Namun, sengaja melupakan Alquran karena dikalahkan dengan kepentingan duniawi tentunya menjadi cela. Maka, peganglah erat-erat berapapun hafalan yang telah diberikan Allah swt kepadamu. Jadikan ia dzikir agar semakin menambah tingginya kedudukanmu di sisi-Nya. Ketika ada ayat yang lupa, ulangi saja, sebab pengulanganmu akan menambah pahala di sisi Allah swt., sekaligus akan semakin menguatkan hafalanmu.

5. Orang yang mengandung akan sedih apabila ada masalah dengan kandungannya

Suami istri begitu kompak untuk menjaga agar kandungan itu tetap sehat dan bisa lahir sesuai dengan yang diinginkan. Berbagai suplemen disediakan, makan makanan yang bergizi, sampai ada yang memperdengarkan musik klasik untuk janinnya. Selain itu, karena sayangnya kepada istri, ada juga suami yang merelakan istrinya meninggalkan pekerjaan agar tidak terlalu capek. Begitupun, pekerjaan rumah juga dibantu, bahkan kebutuhannya dilayani oleh sang suami. Semua demi satu tujuan, agar kandungannya sehat dan jauh dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Berbagai macam usaha hendaknya dilakukan penghafal Alquran demi menjaga hafalannya. Secara lahiriah, dia selalu mengulang-ulang hafalannya sampai menjadi ringan diucapkan. Secara batiniah, tentunya dengan berbagai macam washilah yang bisa dilaksanakan. Baik melalui do’a yang terus dipanjatkan, sadaqah, birrul walidain (berbakti kepada kedua orangtua), dan berbagai amal solih yang mendatangkan ridha Allah swt. selanjutnya, hendaknya mereka menjauhi maksiyat dan segala perbuatan yang mendatangkan murka-Nya. Pahamilah, bahwa adanya Alquran di dalam jiwa seseorang bukan karena kepandaian orang tersebut. Juga bukan karena berbagai macam kelebihan yang ada dalam kehidupannya. Hakikat hafal Alquran hanyalah karena rahmat Allah swt. Hanya karena Dia menyayangi, sehingga Alquran masih tersemat di dalam jiwanya. Allah swt. berfirman :

وَلَئِنْ شِئْنَا لَنَذْهَبَنَّ بِالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ ثُمَّ لَا تَجِدُ لَكَ بِهِ عَلَيْنَا وَكِيلا (86) إِلا رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ إِنَّ فَضْلَهُ كَانَ عَلَيْكَ كَبِيرًا (87)

Artinya : Dan sesungguhnya jika Kami menghendaki, niscaya Kami lenyapkan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu; dan dengan pelenyapan itu kamu tidak akan mendapatkan seorang pembelapun terhadap kamu, kecuali karena rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya karunia-Nya atasmu adalah besar. (QS. Al Isra’; 86-87)

6. Orang yang mengandung selalu menunggu hari kelahiran

Hari Perkiraan Lahir (HPL) adalah hri yang dinanti-nantikan oleh seseorang yang hamil. Begitu besar harapannya, sampai hari itu sangat dihafalkan. Hari-hari indah yang penuh dengan kebahagiaan. Bahagia karena telah merasakan indahnya proses kehamilan dan juga kebahagiaan karena akan segera melihat jabang bayi yang sangat dicintainya lahir ke dunia.

Apa yang diidam-idamkan hamilul Qur’an? Berbgai janji dari Allah swt dan Rasul-Nya telah banyak disampaikan. Kemuliaan di dunia dalam bentuk jaminan Allah swt., diutamakan menjadi imam dalam salat berjamaah, diutamakan menjadi pemimpin, mendapat curahan rahmat Allah, malaikat-malaikat yang selalu mengelilinginya, sampai Rasulullah saw mendahulukan memakamkan syuhada’ perang Uhud yang hafalannya paling banyak. Ini adalah diskon yang disediakan di dunia.
Yang lebih menjanjikan lagi tentunya adalah kebahagiaan di akhirat. Mendapat syafaat sejak menjelang kematian sampai di hari kiamat, diberikan kuasa memberi syafaat kepada keluarganya, mendapatkan mahkota yang sinarnya lebih terang dari sinar matahari, sampai mendapatkan kedudukan yang tertinggi di surga Allah swt. Semua itu tentunya cukup menjadi pengganti berbagai kepayahan yang dialaminya di dunia.
Apalagi yang engkau cari wahai hamilul Qur’an? Kerinduan akan kebahagiaan yang sejati cukuplah menjadikan dirinya mempunyai komitmen untuk selalu bersama Alquran sepanjang hayatmu. Janganlah engkau hinakan dirimu dengan obsesi duniawi yang rendah. Hanya ingin disebut sebagai al hafidh. Atau ingin dipuji karena suaranya yang merdu. Atau ingin dihormati manusia. Semua itu hanya akan menjadikan dirimu terjungkal di posisi terendah pada hari kiamat kelak. Ingatlah sabda Rasulullah saw. Abu Hurairah meriwayatkan, ia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, ”Manusia pertama yang diadili pada hari Kiamat nanti adalah orang yang mati syahid. Orang yang mati syahid didatangkan di hadapan Allah. Kemudian ditunjukkan segala kenikmatan yang telah diberikan kepadanya, dan ia mengakuinya. Allah bertanya, “Apa yang telah kamu lakukan di dunia?” Dia menjawab, “Aku berperang demi membela agama-Mu.” Allah berkata, “Kamu bohong. Kamu berperang supaya orang-orang menyebutmu Sang Pemberani.” Kemudian Allah memerintahkan agar amalnya dihitung di hadapan pengadilan-Nya. Akhirnya ia dilempar ke neraka.
Seorang penuntut ilmu yang mengamalkan ilmunya dan rajin membaca Alquran didatangkan dihadapan Allah. Lalu ditunjukkan segala kenikmatan yang telah diberikan kepadanya, dan ia mengakuinya. Allah bertanya, “Apa yang telah kamu lakukan di dunia?” Dia menjawab, “Aku menuntut ilmu, mengamalkannnya, dan aku membaca Alqur’an demi mencari ridha-Mu.” Allah berkata, “Kamu bohong. Kamu mencari ilmu supaya orang lain menyebutmu orang alim, dan kamu membaca Alquran supaya orang lain menyebutmu qari’ (orang yang rajin membaca Alquran).” Kemudian Allah memerintahkan agar amalnya dihitung di hadapan pengadilan-Nya. Akhirnya ia dilempar ke neraka.
Selanjutnya, seorang yang memiliki kekayaan berlimpah dan terkenal karena kedermawanannya, didatang dihadapan Allah. Kemudian ditunjukkan segala kenikmatan yang telah diberikan kepadanya, dan ia mengakuinya. Allah bertanya, “Apa yang telah kamu lakukan di dunia?” Dia menjawab, “Semua harta kekayaan yang aku punya tidak aku sukai, kecuali aku sedekah karena-Mu.” Allah berkata, “Kamu bohong. Kamu melakukan itu semua agar orang-orang menyebutmu orang dermawan dan murah hati.” Kemudian Allah memerintahkan agar amalnya dihitung di hadapan pengadilan-Nya. Akhirnya ia dilempar ke neraka.
Abu Hurairah berkata, “Kemudian Rasulullah saw. menepuk pahaku seraya berkata, “Wahai Abu Hurairah, mereka adalah manusia pertama yang merasakan panasnya api neraka Jahanam di hari kiamat nanti.” (HR. Muslim)

Saudaraku, mari kuatkan azzam, teruslah bersama Alquran. Istiqomahlah dalam membacanya. Sekali-sekali baca terjemah atau tafsirnya agar engkau semakin menemukan keindahan Alquran. Hafalkan ayat-ayat Alquran sedikit demi sedikit agar hatimu semakin yakin akan kebenarannya dan menjadi hati yang dipenuhi dengan cahayanya. Berusahalah mengamalkan tuntunannya dalam kehidupanmu. Dan setelah itu jadilah engkau dai-dai yang mengajak manusia kembali kepada Alquran. Imam Fudhail bin Iyadh pernah mengatakan :

حامل القران حامل راية الاسلام. من اكرمه اكرمه الله.

Artinya : Hamilul Quran adalah pembawa panji-panji Islam. Barang siapa yang memuliakannya, berarti ia memuliakan Allah


Pati, 14/12/2020
Pelayan SMPIT INSAN MULIA BOARDING SCHOOL PATI, JATENG
nanangpati@yahoo.co.id

Tebarkan Kebaikan