MEMBANGUN KELUARGA SURGAWI – 4

JADIKAN SEMUA BERNILAI IBADAH

Allah swt. berfirman :
(وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِیَعۡبُدُونِ)

Artinya :
Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untu beribadah kepada-Ku. [Surat Adz-Dzariyat 56]

Ayat ini memberikan bingkai yang jelas agar orientasi hidup manusia dipenuhi dengan ibadah. Semua yang dilakukan, semua ucapan, istirahat, bekerja, berumahtangga semuanya harus bernilai penghambaan dalam bingkai taat semua perintah-Nya dan selalu menjauhi larangan-Nya.

Dalam bingkai ini pula pasangan suami istri harus menghadirkan hati mereka dalam berbagai aktifitas rumah tangga.

🎁 Seorang suami yang bekerja mencari nafkah harus mampu mendatangkan pahala dalam dirinya. Diniatkan untuk beribadah, dilakukan dengan cara yang halal, dan dibelanjakan ke jalan yang benar. Inilah yang dimaksudkan Rasulullah saw. dalam sabdanya :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي رَقَبَةٍ وَدِينَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِي أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِك_

Artinya :
_dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Dinar (harta) yang kamu belanjakan di jalan Allah dan dinar (harta) yang kamu berikan kepada seorang budak wanita, dan dinar yang kamu sedekahkan kepada orang miskin serta dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu. Maka yang paling besar pahalanya adalah yang kamu nafkahkan kepada keluargamu.” (HR. Muslim)

Seorang suami yang menggauli istrinya agar tidak terjerumus ke dalam fitnah wanita lain di luar yang tidak halal baginya akan menghasilkan pahala ibadah. Rasulullah saw. bersabda :

وَفِى بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ ». قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَأْتِى أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ قَالَ « أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِى حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِى الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ »

Artinya :
“Dan hubungan intim di antara kalian adalah sedekah.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana bisa mendatangi istri dengan syahwat (disetubuhi) bisa bernilai pahala?” Ia berkata, “Bagaimana pendapatmu jika ada yang meletakkan syahwat tersebut pada yang haram (berzina) bukankah bernilai dosa? Maka sudah sepantasnya meletakkan syahwat tersebut pada yang halal mendatangkan pahala.” (HR. Muslim)

Maka, hendaknya hadis ini menjadi pegangan bagi setiap suami yang bekerja di luar rumah agar senantiasa menjaga diri dan kesetiaan kepada istrinya. Kalau toh ada keinginan berbuat buruk yang akan menciderai kesetiaan dalam rumah tangga, maka perisai iman harus dijadikan penangkal agar tidak terjadi. Ingat kembali bahwa dirinya telah terikat atas nama Allah dengan istrinya. Mitsaqan ghalidha (ikatan yang kokoh) ini jangan sampai terurai hanya gara-hara nafsu rendah manusia.

Kalau logika iman ini belum mampu membelokkan kembali ke jalan yang mulia, maka kita ingat bahwa iman mampu melahirkan kepekaan rasa dalam diri seseorang. Ketika ada seorang sahabat yang meminta izin kepada Rasulullah saw. untuk berzina, maka dengan bijak beliau sentuh sisi kecerdasan rasa sahabat tersebut. Maka beliaupun bertanya kepada sahabat tersebut : “Bagaimana kalau ada orang yang berzina dengan ibumu, bagaimana kalau saudara perempuanmu dizinai orang?”. Spontan perasaan yang jernih itu memancarkan sinar taqwa sehingga sejak saat itu sahabat tersebut tidak pernah lagi tertarik ke dalam perbuatan zina.

Solusi terbaik adalah kembali ke rumah. Di sana ada istri yang halal, di sana ada pelabuhan yang menentramkan. Apa yang ada dalam diri wanita lain sesungguhnya ada pula dalam diri istrimu. Maka apa yang engkau cari? Yang membedakan hanyalah dalam diri istrimu ada sakinah, ada ketentraman jiwa, sedangkan pelampiasan kepada wanita lain ada dusta, ketidak tentraman dalam jiwa dan murka Allah. Mau pilih mana?

🎁 Seorang istri yang bekerja mengurus rumah tangga juga dalam bingkai beribadah kepada Allah swt. Membersihkan rumah dalam rangka menjalankan perintah Rasulullah saw. dan mewujudkan setengah dari nilai keimanan.

الطُّهُوْرُ شَطْرُ اْلإِيْمَانِ،

Kebersihan adalah sebagian dari iman (HR. Muslim)

Mendidik anak dengan akhlak yang baik, ibadah yang benar, agar mampu melahirkan generasi muslim yang siap melanjutkan estafet perjuangan Islam, maka berlaku hadis Rasulullah saw. :

َقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ

Artinya :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda: “Barangsiapa yang memulai mengerjakan perbuatan baik dalam Islam, maka dia akan memperoleh pahalanya dan pahala orang yang mencontoh perbuatan itu, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. (HR. Muslim)

Investasi ini terus mengalirkan pahala, hingga ketika kita sudah di dalam kuburpun doa anak solih akan senantiasa mengalir menerangi setiap ufuk alam kubur dan membawa segudang kebagiaan dan kenikmatan dalam penantian menuju sumber kenikmatan yang abadi di surga.

Maka bergembiralah wahai para istri. Ibadahmu tidak hanya di musola rumahmu. Namun, di sumur ada pahala, di dapur ada pahala, di kasur juga dipenuhi pahala. Dalam kegembiraan keluargamu ada kemuliaan, juga dalam kesedihan hatimu ada surga. Semua ketika dilandasi sebuah kedasaran bahwa membangun bahtera rumah tangga adalah bagian dari ibadah, taqartub kepada Allah swt. dengan segala pernak-perniknya. Yakinlah akan terwujud dalam ikatan suci itu “baiti jannati = rumahku adalah surgaku”. Di sana aku berlabuh, di sana aku menanamkan investasi, dari sana pula aku akan meraih kemuliaan di surga Allah swt. dalam kondisi ridha dan diridhai. Amin.

〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
Pati, 16/5/2020
Alfaqir,
Pelayan SMPIT Insan Mulia Boarding School Pati
nanangpati@yahoo.co.id

Tebarkan Kebaikan