MENGAMBIL INSPIRASI DARI POLA PENDIDIKAN KELURGA NABI IBRAHIM AS. (4)

🔛🔛🔛🔛🔛🔛🔛🔛🔛🔛🔛

Allah swt berfirman :

(رَّبَّنَاۤ إِنِّیۤ أَسۡكَنتُ مِن ذُرِّیَّتِی بِوَادٍ غَیۡرِ ذِی زَرۡعٍ عِندَ بَیۡتِكَ ٱلۡمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِیُقِیمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ فَٱجۡعَلۡ أَفۡـِٔدَةࣰ مِّنَ ٱلنَّاسِ تَهۡوِیۤ إِلَیۡهِمۡ وَٱرۡزُقۡهُم مِّنَ ٱلثَّمَرَ ٰ⁠تِ لَعَلَّهُمۡ یَشۡكُرُونَ)

Artinya : Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, (yang demikian itu) agar mereka mendirikan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. [Surat Ibrahim 37]

Bekal berikutnya dalam mendidik anak adalah menegakkan kewajiban syariat dalam kehidupan mereka. Dimensi kehidupan manusia ada dua yang harus ditegakkan secara seimbang, yaitu hubungan vertikal dengan Allah swt sang Maha Kuasa dan hubungan horizontal dengan sesama manusia. Keseimbangan inilah yang diinginkan dalam firman-Nya :

(ضُرِبَتۡ عَلَیۡهِمُ ٱلذِّلَّةُ أَیۡنَ مَا ثُقِفُوۤا۟ إِلَّا بِحَبۡلࣲ مِّنَ ٱللَّهِ وَحَبۡلࣲ مِّنَ ٱلنَّاسِ وَبَاۤءُو بِغَضَبࣲ مِّنَ ٱللَّهِ وَضُرِبَتۡ عَلَیۡهِمُ ٱلۡمَسۡكَنَةُۚ

Artinya : Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. [Surat Ali ‘Imran 112]

Inilah yang menjadi kunci kesuksesan anak-anak. Dengan landasan aqidah yang kuat mereka akan mampu menegakkan bangunan agama ini dengan pondasi utamanya. Apa itu? Shalat. Itulah bangunan agama yang harus ditanamkan dalam diri anak sejak dini. Penyebutan shalat dalam surat Ibrahim; 37 ini tentunya mewakili syariat secara keseluruhan. Shalat adalah tonggak seluruh ibadah. Shalat adalah tiang agama ini. Shalat pula yang menjadi perekat ibadah yang lain. Dengan shalat yang dilakukan dengan baik akan terbangun tatanan kepribadian yang baik. Allah swt berfirman :

{وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ}

Artinya : dan dirikanlah salat, sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya daripada ibadah-ibadah yang lain). (Al-‘Ankabut: 45)

Salat itu mengandung dua hikmah, yaitu dapat menjadi pencegah diri dari perbuatan keji dan perbuatan munkar. Maksudnya dapat menjadi pengekang diri dari kebiasaan melakukan kedua perbuatan tersebut dan mendorong pelakunya dapat menghindarinya. Di dalam sebuah hadis melalui riwayat Imran dan Ibnu Abbas secara marfu’ telah disebutkan:

“مَنْ لَمْ تَنْهَهُ صَلَاتُهُ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ، لَمْ تَزِدْهُ مِنَ اللَّهِ إِلَّا بُعْدًا”

Artinya : Barang siapa yang salatnya masih belum dapat mencegah dirinya dari mengerjakan perbuatan keji dan munkar, maka tiada lain ia makin bertambah jauh dari Allah.

Abul Aliyah telah mengatakan bahwa Sesungguhnya di dalam salat itu terkandung tiga pekerti, setiap salat yang tidak mengandung salah satu dari ketiga pekerti tersebut bukan salat namanya; yaitu ikhlas, khusyuk, dan zikrullah (mengingat Allah). Ikhlas akan mendorongnya untuk mengerjakan perkara yang baik, khusyuk akan mencegahnya dari mengerjakan perbuatan munkar, dan zikrullah yakni membaca Al-Qur’an menggerakkannya untuk amar makruf dan nahi munkar.

Di sinilah letak strategis pengajaran salat dalam proses pendidikan anak, sebab dari situlah akan tegak perilaku yang terpuji. Sangat pentingnya pengajaran ini sampai Luqman Al Hakim juga konsen memberikan pendidikan dasar kepada anaknya dengan salat.

(یَـٰبُنَیَّ أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَٱنۡهَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَٱصۡبِرۡ عَلَىٰ مَاۤ أَصَابَكَۖ إِنَّ ذَ ٰ⁠لِكَ مِنۡ عَزۡمِ ٱلۡأُمُورِ)

Artinya : Hai Anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). [Surat Luqman 17]

Untuk hal ini, pastikan kita mampu mengawal pendidikan anak sejak dini. Berikan mereka contoh, ajaklah dan perintahkan untuk komitmen mendirikan salat. Ajaklah anak-anak ke masjid agar mereka menemukan tempat yang banyak memberikan pelajaran. Begitu waktu salat tiba, tinggalkan semua aktifitas, matikan televisi di rumah, letakkan handphone, dan kondisikan semua anggota keluarga segera melaksanakan salat.

Untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya salat, Rasulullah saw memberikan bimbingan kepada kita dalam sabdanya :

Dari Amr Bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya berkata: “Rasulullah saw bersabda: “Perintahkan anak-anakmu melaksanakan sholat sedang mereka berusia tujuh tahun dan pukullah mereka karena meninggalkan sholat sedang mereka berusia 10 tahun dan pisahkan antara mereka di tempat tidurnya.” (HR. Abu Dawud)

Inspirasi yang bisa kita ambil dari hadis ini adalah penanaman karakter di masa dini sampai memahamkan mereka tentang urgensi salat dalam kehidupan. Kesadaran ini yang akan menumbuhkan tanggungjawab di dalam dirinya sehingga tidak seenaknya meninggalkan salat. Selanjutnya, tentu orangtua harus bertindak tegas ketika anak-anak sudah pada masa yang dianggap memahami kewajiban ini namun dengan sengaja mengabaikannya. Hal ini tentunya setelah melewati proses pemberian teladan, nasihat dan perintah yang dilakukan dengan konsisten.

Setelah pelajaran tentang alat ini tuntas, maka inspirasi berikutnya kita dapatkan dari ayat :

فَٱجۡعَلۡ أَفۡـِٔدَةࣰ مِّنَ ٱلنَّاسِ تَهۡوِیۤ إِلَیۡهِمۡ

maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka

Ayat ini memberikan pelajaran akan pentingnya membangun relasi yang baik dengan sesama manusia. Hal ini tentunya bisa kita fahami, sebab anak-anak akan meniti hidup berdampingan bersama orang lain. Maka dibutuhkan kemampuan berinteraksi yang baik agar mereka menuai kesuksesan dalam menjalani kehidupan ini. Dan semua itu didasari dengan menegakkan salat yang baik sebagai hubungan vertikal yang baik. Dari hubungan vertikal inilah akan terbangun hubungan horizontal yang kokoh. Sebagaimana yang disebutkan Allah swt bahwa salat dapat mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar, artinya pondasi karakter menjadi modal utama membangun relasi dengan manusia. Tak dipungkiri, bahwa kecerdasan emosional memegang peranan besar dalam mengantarkan seseorang menuju kesuksesan. Jauh-jauh hari sebelum Daniel Goelman mengenalkan teori kecerdasan emosional, ternyata kita dapati Al Qur’an sudah terlebih dahulu memberikan bimbingan kepada kita agar menyuburkan potensi itu. Dengan apa mengembangkannya, tentu dengan menumbuhkan kecerdasan spiritual melalui salat.

Bisa kita bayangkan, betapa kesuksesan anak di depan mata, ketika mereka mampu menjalin relasi dengan sesamanya, mampu mengontrol emosinya, pandai menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih mudah. Kehidupan yang penuh kasih sayang tentu akan menjadikan hati manusia cenderung kepada mereka, sehingga mereka mendapatkan kasih sayang, kepercayaan dan perhormatan dari orang-orang di sekitarnya.

Fahamilah wahai orangtua, inilah urutan pendidikan yang harus kita kawal dengan baik. Hati-hatilah, banyak orangtua yang abai dengan hal ini. Lebih mengejar kecerdasan intelektual dari pada kecerdasan spiritual dan emosional. Banyak orangtua yang santai ketika anaknya abai terhadap salat. Semangat mengirim anak ke lembaga bimbingan belajar demi mengejar intelektual, namun lupa membangun kedekatan emosional dalam keluarga. Membelikan anak gadget yang canggih, namun lupa membangun komunikasi yang hangat dengan sesama. Apa akibatnya? Muncullah anak-anak yang cerdas namun tidak mampu menghadapi tantangan. Mendapatkan tekanan sedikit mereka mudah stres. Anak-anak pinter tapi egois, tidak peka dengan permasalahan orang lain.

Tentu bukan generasi seperti ini yang kita inginkan bukan? Mari kita petik inspirasi dari ayat-ayat Al Qur’an yang mulia ini.

===========================

Pati, 17/11/2021
Pelayan SMPIT INSAN MULIA PATI
Fullday and Boarding School
nanangpati@yahoo.co.id

Tebarkan Kebaikan