#Artikel Ramadhan
# Hari Ke 7
# Ustazah Balqis
Pagi adalah awal kehidupan untuk setiap mahluk di dunia. Di mana setiap mahluk hidup akan menikmati udara segar yang Allah berikan. Langit yang perlahan mulai berubah warna. dan munculnya Sang Mentari untuk menyapa alam semesta. Benang-benang hitam yang akan terus memudar dan berganti dengan benang putih, sebagaimana yang kita ketahui batas makan sahur disebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 187 yang berbunyi “Makan dan minumlah kalian sampai jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam yaitu waktu fajar”. Dari ayat tersebut, kita bisa mengamati bahwa benang hitam yang dimaksud menggambarkan kegelapan malam dan benang putih adalah cahaya siang. Dari fenomena tersebut, terlihat sangat jelas perbedaan antara malam dan siang. Itulah salah satu tanda kuasa-Nya.
Pagi selalu menjadi ukuran seseorang dalam menjalani hari. Ketika seseorang mampu mengindahkan paginya, mustahil jika ia akan merugi di hari itu. Seperti yang kita ketahui, banyak doa dan amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan di pagi hari agar hari-hari kita dipenuhi keselamatan, keberkahan, kemudahan, dan kebahagiaan. Itu mengapa ada sebuah larangan tidur di pagi hari atau lebih tepatnya setelah Shalat Subuh. Larangan tersebut bukan berdiri tanpa maksud. Pagi hari adalah saat di mana Allah sedang membagi rizki kepada mahluk-Nya. Logikanya adalah di saat Sang Pencipta sibuk memperhatikan mahluk-Nya dan sibuk menebar nikmat serta rizki-Nya, sudah sepantasnya kita memulai aktivitas dan membangun semangat di pagi hari dengan meninggalkan kebiasan tidur setelah Subuh atau bermalas-malasan.
Salah satu wujud kebaikan yang bisa kita amalkan di pagi hari selain berdoa, bermunajat, dan melakukan aktivitas bermanfaat adalah sedekah subuh. Sekiranya kita sudah tidak asing lagi dengan kalimat Sedekah Subuh. “Amalan paling baik, amalan paling dahsyat, dan amalah paling cepat adalah sedekah subuh”, ujar Syekh Ali Jaber. Dari pernyataan beliau, dapat disimpulkan bahwa apapun hajat kita, apapun masalah yang kita hadapi, sedekah subuhlah ikhtiar kita untuk menjemput hajat tersebut. Karena di waktu subuh, Allah mengutus malaikat hanya satu tugasnya yaitu mendoakan manusia yang bersedekah / berinfaq di pagi hari. Oleh karena itu, tanamkan mulai sekarang untuk bersedekah subuh dengan niat yang tulus dan hati yang ikhlas. Tidak perlu bersusah payah untuk mencari orang yang kurang mampu (fakir miskin) untuk memberikan sedekah subuh, cukup sediakan kotak infaq yang akan kamu isi setiap harinya dengan menyebutkan hajat kalian. “Satu kali sedekah satu kali hajat”, ujar Syekh Ali Jaber. Jika kotak tersebut sudah terkumpul, maka sumbangkanlah kepada mereka yang membutuhkan.
Bersedekah bukan berarti menghabiskan uang, tetapi ketika bersedekah artinya kita sedang menyiapkan rezeki untuk diri kita sendiri di waktu yang akan datang. Jangan berpikir dengan sedekah kita menjadi miskin dan kekurangan. Justru dengan bersedekah rezeki menjadi melimpah. Karena sebagian rezeki yang kita miliki adalah titipan Allah atas rezeki umat Muslim yang lain, sehingga ketika kita tidak mengeluarkan sedekah tersebut artinya kita tidak bisa mengemban amanah yang telah Allah berikan. Ketahuilah, bukan banyaknya jumlah infaq yang penting melainkan kontinuitas-nya. Lebih baik berinfaq sedikit namun terus-menerus daripada berinfaq dalam jumlah besar namun hanya sekali setahun atau seumur hidup. Orang yang konstan berinfaq tidak akan melihat keadaan/musim. Dalam masa paceklik pun ia akan tetap berinfaq, apalagi dalam masa panen pasti ia akan lebih banyak berinfaq.
Selain bersedekah subuh, masih ada kebaikan di pagi hari yang bisa dilakukan setiap hari. Di antaranya mengamalkan doa yang berbunyi “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik (halal) dan amal yang diterima.” (HR Ibnu As – Sunni). Ada pula doa yang berbunyi “Ya Allah, dengan-Mu aku berpagi hari, dengan-Mu aku bersore hari, dengan-Mu kami hidup, dan dengan-Mu kami mati. Hanya kepada-Mu kami akan kembali.” (HR Abu Dawud, At – Turmudzi, Ibnu Majah, dan yang lainnya). Dari kedua doa tersebut, kita bisa mengamalkannya setiap pagi. Segala sesuatu yang kita biasakan akan menjadi rutinitas wajib yang akan kita lakukan setiap hari. Bahkan ketika sudah menjadi sebuah kebiasaan dan kita lupa ataupun tidak melakukannya akan ada sesuatu yang kurang dalam diri kita.
Meraih kebaikan di pagi hari memang sangat luas jika dimaknai secara mendalam. Akan tetapi, segala sesuatu itu bisa dipelajari dari hal-hal yang kecil, ringan, dan sederhana. Bisa jadi dari sedekah subuh dan mengamalkan doa-doa di pagi hari membuat iman kita semakin bertambah. Dengan kebaikan-kebaikan sederhana yang kita lakukan setiap pagi dan terus-menerus menjadikan hidup kita lebih berkualitas. Aktivitas-aktivitas yang kita lakukan pun tanpa disadari membawa keberkahan dan kebermanfaatan baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Ketika amalan yang kecil, ringan, dan sederhana kita mampu melaksanakan secara kontinu, untuk memulai amalan yang besar dan berat pun dengan senang hati akan kita coba dan terapkan. Semua itu tergantung pada niat. Ketika kita mampu menata niat, maka semua akan berjalan sesuai niat tersebut. Sama seperti halnya ketika kita berikhtiar untuk meraih kebaikan di pagi hari, Allah pun akan mengindahkan hari-hari kita dan mengabulkan mimpi kita dengan sebaik-baik rencana-Nya. Sesungguhnya Allah tidak akan mengingkari janji, karena janji Allah itu benar dan rencana-Nya selalu yang terbaik. Pantaskan diri kita agar Allah menjanjikan hidup yang bahagia di dunia dan akhirat. “Meraih Kebaikan di Pagi Hari, dengan Memelihara Subuh yang Berkualitas”
Oleh Annisa Balqis Malik
Guru Bahasa Indonesia-SMPIT Insan Mulia Pati