Wanita dan Ramadhan

Oleh: Heni Masfufah,S.Pd.

Ramadhan adalah bulan suci nan mulia yang merupakan berkah dan anugerah bagi semua makhluk, baik anak kecil, dewasa, orang tua, pria, maupun wanita. Namun, para wanita merasa ada saja rintangannya di bulan puasa yang mulia ini. Mulai dari datang bulan di waktu yang tidak disangka – sangka sampai minimnya waktu ibadah karena sibuk mengurus urusan rumah tangga. Sehingga, wanita merasa tidak punya peluang mendapat pahala yang sama dengan para pria.

Problem yang sering dirasakan oleh wanita adalah ketika sudah ada niat dan iktikad untuk beribadah sekencang – kencangnya, puasa, tarawih, tilawah al-Qur’an sebanyak – banyaknya, tiba – tiba tamu bulanan (haid) datang tanpa diundang. Haid adalah fitrah yang diberikan oleh Allah SWT. kepada wanita. Kita sering merasa karena haid kita tidak akan bisa melakukan ibadah sebanyak pria, akan tetapi kita tidak tahu ternyata peluang wanita haid untuk mendapat pahala yang sama (bahkan lebih besar dari para lelaki) masih tetap terbuka lebar.

Habib Umar berkata: “Wanita yang biasanya rajin beribadah di bulan puasa, kemudian datang haid yang menghalanginya dari banyak ibadah, maka dia tetap akan mendapatkan pahala karena niat – niatnya. Karena ia (wanita) tidak berpuasa bukan karena keinginannya sendiri, tapi demi melaksanakan perintah Allah SWT.” Lebih detailnya, Habib Umar menjelaskan meskipun wanita tidak berpuasa, ia punya potensi untuk mendapatkan pahala 2, 3, bahkan 10 orang puasa, karena wanitalah yang menyiapkan buka puasa untuk keluarganya. Dengan hal demikian, wanita mendapat pahala puasa yang sempurna bahkan berlipat – lipat seperti yang dijanjikan oleh Nabi Muhammad SAW:

مَن فَطّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثلُ أَجرِهِ غَيرَ أَنَّهُ لَا يَنقُصُ مِن أَجرِ الصّائِمِ شَيئًا

Artinya:  “Barang siapa yang memberi buka satu orang puasa, maka ia akan mendapatkan pahala yang sama, tanpa berkurang sedikitpun pahala dari orang yang berpuasa.

Hendaknya, seorang wanita ketika memasak untuk buka puasa, berniat mengamalkan hadits keutamaan memberi buka puasa bagi orang lain. Maka, semua yang ia kerjakan mulai dari memasak, menyiapkan makanan, dll. akan mendapatkan pahala yang sangat luar biasa, dimana pahala puasanya dikalikan jumlah keluarganya yang berpuasa. Namun, wanita tetap harus mengingat niat dan tujuan mulianya, dan mengerjakan semuanya dengan tulus tanpa mengeluh.

Ibadah di bulan Ramadhan bukan hanya puasa, sholat, dan tilawah al-Qur’an saja, yang mana ketiga – tiganya memang dilarang untuk wanita haid. Tapi, pintu ibadah yang lain masih tetap terbuka lebar. Adapun ibadah yang dapat dilakukan wanita haid di bulan Ramadhan adalah:

  1. Memperbanyak dzikir
  2. Membaca istighfar
  3. Membaca sholawat
  4. Membaca kitab
  5. Bersedekah
  6. Membaca buku – buku yang menambah ilmu agama
  7. Menghadiri kajian

Semoga kita tetap bisa melaksanakan ibadah di bulan puasa secara istiqomah, baik dalam keadaan suci maupun sedang haid, sehingga kita mendapatkan ridho Allah dan pahala berupa surga. Aaamiin.

Tebarkan Kebaikan